Wednesday, December 5, 2018

Review: Enjoy The Little Things


Detail Buku
Judul: Enjoy The Little Things
Penulis: Kincirmainan
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Cetakan: pertama, 2018
Tebal: 518 halaman
ISBN: 978-602-04-7937-8
Harga: Rp 98.800

Blurb
Bapak adalah lelaki Jawa yang perfeksionis. Sifat Bapak ini terlihat jelas saat menyelidiki bibit-bebet-bobot calon menantu yang akan menikahi tiga anak gadisnya nanti. Yang Maharani tahu, nama baik Bapak adalah segalanya. Rani tak mau merusak itu. Lebih baik tidak menikah, kalau ternyata suatu hari nanti harga diri Bapak akan terluka karena pilihan Rani.
Namun keadaan ternyata berkata lain. Pada malam ketiga setelah putus hubungan dengan Bima, Maharani bertemu seorang pemuda yang penampilannya membuat Rani sempat meragukan kejantanannya. Hanya saja 'sesuatu' terjadi di antara mereka, khususnya dua bulan setelah pertemuan mereka itu, pasti membuat Rani akan berpikir ratusan kali jika ingin meragukan siapa pun.
'Kecelakaan' yang terjadi antara Rani dan Yudha, si pemuda feminin, membuatnya harus memperkenalkan Yudha sebagai calon menantu kepada sang Bapak.
Bapak, yang ternyata kurang menerima laki-laki berwajah mulus seperti Yudha.
Bapak, yang ternyata tidak menerima ketika orang yang akan menikahi Rani adalah lelaki yang lebih memilih membuka usaha toko kue bukan toko alat listrik atau bangunan.
Seksis memang. Terlebih latar belakang keluarga Yudha sebenarnya membuat Rani berpikir ulang jutaan kali untuk maju. Mampukah Rani menyatukan dua keluarga yang saling bertolak belakang ini dalam pernikahannya dengan Yudha?

Review
Tokoh utama dalam novel yang berjudul Enjoy The Little Things ini yaitu Maharani. Dia seorang gadis Jogja berusia 23 tahun yang sedang merantau, bekerja sebagai staf HRD di sebuah perusahaan di Jakarta. Orangnya polos,  dan ngomongnya lucu campur bahasa Jawa. Rani sangat menyayangi dan menghormati orang tuanya. Makanya, selama ini dia selalu menjaga kepercayaan dan nama baik Bapak dan Bunda meski tinggal di kota metropolitan.

Pasangan Rani dalam novel ini adalah Yudha. Di balik penampilannya yang feminim karena rajin memakai skincare, Yudha merupakan sosok pria yang bertanggung jawab, perhatian, dan super sabar. Sayang, latar belakang keluarganya membuat Yudha enggak percaya diri ketika mulai menjalin hubungan dengan Rani.

Selain Rani dan Yudha, tokoh yang memiliki peran besar dalam novel ini yaitu Bapak dan Jonah. Bapak adalah ayah Rani yang tegas dan berwibawa dengan latar belakang kehidupan Jawanya. Meski gengsian, tapi beliau sangat menyayangi Rani. Adapun Jonah adalah ayah angkat Yudha yang memiliki pemikiran lebih terbuka. Dia merupakan pemilik usaha Pie Mama yang terkenal. Kepribadiannya bisa membuat Bapak syok apabila menjadi besannya, hihihi... Seru deh.

Setting waktu yang digunakan pada novel ini yaitu masa kini. Adapun setting tempatnya sebagian besar berada di Jakarta, seperti tempat kos Rani dan kantor Rani. Selain itu ada juga setting tempat di klub malam Go-Go dan Kedai Pai Mama. Meski porsinya sedikit, namun adegan di sana cukup penting dalam menggerakkan cerita.

Deskripsi setting tempatnya enggak terlalu detail. Tapi enggak masalah, karena perhatian saya sendiri sudah cukup tersita dengan cerita yang seru dan kompleks dalam novel ini.

Novel ini dikisahkan melalui sudut pandang orang pertama, yaitu dari Rani sebagai tokoh utama. Dengan begini saya bisa ikut merasakan dengan persis bagaimana naik turunnya emosi yang dialami Rani dalam kisah ini. 

Gaya bahasanya ringan dan lincah. Cara penyampaiannya pun mengalir dan enggak membosankan. Dengan latar belakang tokoh utama yang berasal dari Jogja, penulis menyelipkan beberapa kata dalam bahasa Jawa. Jadi lebih menarik. Beberapa kata ada yang diberi catatan kaki apa artinya dalam bagasa Indonesia, tapi banyak juga yang enggak. Jadi sebagai orang Sunda saya enggak mengerti apa artinya, hihihi....

Tema dari novel yang diperuntukkan bagi usia 21 tahun ke atas ini bukan hanya menarik, tetapi juga begitu unik. Dengan tebal sebanyak 518 halaman, novel ini berhasil memikat saya dalam konflik yang sangat kompleks.

Banyak pelajaran yang bisa diambil. Tentang risiko melakukan 'sesuatu' di luar nikah. Tentang tanggung jawab. Tentang menikah dan menyatukan dua keluarga. Tentang hubungan antara anak dan orang tua. Dan lain-lain.

Saya suka banget. Very recomended.

1 comment:

  1. Berarti lebih tepat dibaca anakku yg sulung ya. Etapi di belum 21 th ding, 2 tahun lagi.

    ReplyDelete