Pages

Wednesday, May 6, 2015

Review: Buku Pintar ASI dan Menyusui



Detail Buku
Judul: Buku Pintar ASI dan Menyusui
Penulis: F. B. Monika
Penyunting: Kiki Sulistiyani
Penerbit: Noura Books
Cetakan: ke-1, Desember 2014
Tebal: 288 halaman
ISBN: 978-602-0989-20-4
Harga: Rp 77.000 Gratis (Dari acara talkshow dan peluncuran Buku Pintar ASI dan Menyusui)

Review
Dalam dua tahun pertama kehidupannya, bayi membutuhkan ASI sebagai sumber nutrisi terbaik bagi pertumbuhannya. Sayangnya masih banyak mitos menyesatkan tentang ASI dan menyusui yang berkembang di masyarakat. Seperti menyusui dapat membuat payudara menjadi kendur, susu formula dapat membuat bayi tidur lebih lama, payudara kecil berarti produksi ASI-nya sedikit, ibu yang sedang menyusui dan hamil harus segera menyapih bayinya, dan lain-lain.

Buku ini, menjelaskan semua hal yang terkait dengan ASI dan menyusui. Pembahasannya dibagi ke dalam sembilan bab dengan cara penyajian yang lengkap, detail, dan mudah dipahami.

Pada bab pertama, Teh Monik--penulis buku ini--memaparkan berbagai manfaat ASI, bukan hanya untuk bayi tetapi juga untuk ibu. Manfaat ASI untuk bayi misalnya mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) dan mencegah kerusakan gigi. Adapun manfaat menyusui bagi ibu diantaranya yaitu mempercepat bentuk rahim kembali ke keadaan semula dan mengurangi risiko terkena kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker endometrium.
Air susu diciptakan khusus untuk setiap spesies (milk is species specific) memiliki arti bahwa setiap spesies mamalia memproduksi air susu yang khusus (spesifik) sesuai dengan kebutuhan bayi/anaknya. Tidak seperti bayi spesies yang perlu segera berjalan, bayi manusia perlu untuk mengembangkan otaknya, dan komposisi ASI-lah yang paling sesuai untuk kebutuhan ini. 
(Halaman 16)
Karakteristik ASI dibahas di bab berikutnya. Tahap perkembangan ASI (mulai dari kolostrum, ASI transisi, hingga ASI matang), kandungan ASI, dan sifat ASI. Meskipun produsen susu formula menekankan beberapa kandungan nutrisi yang lebih tinggi, ASI lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi sehingga bayi mendapatkan berbagai nutrisi yang tepat sesuai kebutuhannya.

Pada bab tiga, dijelaskan mengenai anatomi payudara dan produksi ASI. Ukuran payudara ditentukan oleh jumlah jaringan lemak yang tidak ada hubungannya dengan produksi ASI. Artinya, payudara yang besar bukan jaminan menghasilkan ASI yang banyak dan sebaliknya, payudara yang kecil belum tentu menghasilkan ASI sedikit. Produksi ASI ditentukan oleh hormon prolaktin. Sedangkan pengeluaran ASI ditentukan oleh hormon oksitosin.

Selanjutnya, dibahas juga mengenai syarat-syarat dan langkah-langkah pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), manajemen laktasi (mulai dari persiapan menyusui, posisi menyusui, teknik menyusui, menyusui pada malam hari, menyusui ketika ibu/anak sakit, menyusui bayi kembar, menyusui bayi adopsi, hingga menyapih), masalah-masalah menyusui (mulai dari nyeri puting, payudara bengkak, mastitis, tongue tie, hingga baby blues dan post partum depression), manajemen ASI Perah, nutrisi untuk ibu menyusui, dan dukungan terhadap ASI dan menyusui. 

Ketika menjelaskan manajemen laktasi, Teh Monik menyebutkan usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan menyusui. Mulai dari menguasai ilmu tentang ASI dan menyusui, memilih tempat bersalin yang mendukung pemberian ASI Eksklusif, hingga mempersiapkan surat permohonan  pelaksanaan kelahiran dan menyusui (Birth Plan).
Para pakar laktasi dunia sangat menyarankan agar persiapan menyusui dilakukan jauh sebelum bayi lahir karena ibu yang telah memiliki pengetahuan laktasi sebelum melahirkan akan lebih siap dan percaya diri saat mulai menyusui.
(Halaman 62)
Ibu yang khawatir apakah produksi ASI-nya dapat memenuhi kebutuhan bayinya atau tidak, dapat mempelajari tanda-tanda kecukupan ASI yang dijelaskan dalam buku ini. Pertama dilihat dari frekuensi buang air kecil (BAK) bayi per hari, kedua dilihat dari pola buang air besar (BAB) bayi, ketiga dilihat dari pertumbuhan bayi, keempat dilihat dari perilaku bayi, dan kelima dilihat dari perkembangan bayi.

Pada bab terakhir, Teh Monik menegaskan bahwa pemberian ASI dan menyusui bukan hanya menjadi tanggung jawab ibu. Kesuksesan pemberian ASI dipengaruhi oleh dukungan dari berbagai pihak, salah satunya yaitu dukungan dari ayah.
Dukungan ayah dapat meningkatkan kepuasan dan lama waktu ibu dalam menyusui dan meningkatkan adaptasi ayah dan ibu dalam hal pengasuhan anak. 
(Halaman 251)
Buku ini sangat informatif dan komprehensif dalam membahas ASI dan menyusui, disertai dengan ilustrasi yang sangat menunjang. Walaupun Teh Monik tidak mempunyai latar belakang pendidikan kesehatan, tetapi buku ini disusun berdasarkan berbagai teori laktasi dari Pelatihan Konseling Menyusui Modul 40 Jam WHO-UNICEF yang pernah diikuti Teh Monik serta dari pengalaman praktis sebagai konselor menyusui di La Leche League (LLL).

Rating
Lima dari lima bintang. Very recomended! Menyusui memang kodrat seorang ibu. Tetapi buku ini bukan hanya disarankan untuk dibaca oleh para ibu dan calon ibu, para ayah dan calon ayah pun sangat dianjurkan untuk membacanya.

2 comments:

  1. Bukunya sangat cocok nih buat ibu yang punya balita atau ibu yang mau punya anak :)

    ReplyDelete