Pages

Monday, April 25, 2016

Review: Time Out dalam Parenting

time out dalam parenting

Detail Buku
Judul: Time Out dalam Parenting
Penulis: dr. Zulaehah Hidayati dan Ratihqah Munar Wahyu, S.Si
Editor: Yuki Anggia Putri dan Nickyta Pramudia
Penerbit: Esensi
Cetakan: pertama, 2015
Tebal: 149 halaman
ISBN: 978-602-7596-79-5

Review
Sebagian besar orang tua tentu sudah tidak merasa asing lagi dengan istilah time out. Saya sendiri memahami time out sebagai salah satu metoda yang digunakan untuk menerapkan disiplin pada anak. Sayangnya, banyak yang menganggap bahwa time out sama dengan hukuman. Padahal bukan.

Maka dr. Zulaehah Hidayati (pendiri Rumah Parenting) dan Ratihqah Munar Wahyu, S.Si (pengelola komunitas homeschooling ITB Motherhood) sengaja menyusun buku ini untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada orang tua mengenai seluk beluk serta teknik dalam mempraktikkan time out.

Buku yang terdiri dari tujuh bab ini diawali dengan penjelasan mengenai marah. Apa definisinya, bagaimana polanya, faktor yang menyebabkannya, dampaknya, serta cara mengendalikannya. Kenapa? Karena...
Time out adalah cara untuk mengendalikan kemarahan dan untuk menghentikan perilaku buruk anak dengan memberikannya kesempatan untuk menenangkan diri dan memikirkan kembali perbuatan yang dilakukannya.
(Halaman 48)
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memahami terlebih dahulu mengenai seluk beluk marah, baik pada orang dewasa, maupun pada anak.

Penjelasan dalam buku ini kemudian dilanjutkan dengan uraian mengenai perilaku buruk pada anak, yaitu apa saja faktor penyebabnya. Baru setelah itu dipaparkan secara detail mengenai teknik time out sebagai salah satu cara untuk menghentikan perilaku buruk pada anak. Kadang ada orang tua yang menganggap perilaku buruk pada anak sebagai suatu hal yang wajar, "Namanya juga anak kecil." Padahal...
Bila kita biarkan anak melakukan sebuah perilaku buruk, itu berarti kita seolah-olah menghargai perilaku tersebut. Tidak heran bila nanti sang anak akan mengulangi perilaku tersebut.
(Halaman 46)
Pembahasan mengenai teknik time out dimulai dengan definisi, alasan, kapan dan di mana dapat dilakukan, pada usia berapa boleh diterapkan, manfaatnya, paradigma yang tidak tepat, hingga teknik serta permasalahan dalam pelaksaanaan time out. Ternyata time out itu tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada syaratnya, yaitu tanpa marah dan tanpa banyak kata.

Pada buku ini juga dijelaskan mengenai pelaksanaan time out sesuai teknik P.A.R.E.N.T.I.N.G yaitu P (pengasuhan yang benar agar anak dapat terbimbing), A (memahami anak adalah anugerah), R (redam amarah kepada anak), E (empati mendengarkan), N (notifikasi pembicaraan dan tindakan), T (tanamkan energi positif), I (istiqomah atau secara berulang), dan NG (mengadakan time out).

Setelah membahas mengenai cara menghentikan perilaku buruk, diuraikan juga mengenai cara menanamkan perilaku buruk. Yaitu tentang nilai dan norma, cara membangun motivasi intrinsik, melatih perilaku baik, mendukung dengan motivasi ekstrinsik, kendala, dan rumusnya.
Time out tidak boleh dipakai untuk membentuk perilaku baik.
(Halaman 72)
Sebagai penutup, buku ini menyajikan langkah-langkah dalam praktik time out di rumah maupun di PAUD.

Buku ini baik untuk dibaca oleh para orang tua. Isinya lengkap, padat, runut, dan sangat mudah dimengerti. Serta didukung dengan contoh dialog antara orang tua dan anak sehingga pembaca bisa lebih mudah memahami dan mempraktikkannya.

Rating
Empat dari lima bintang.

4 comments:

  1. Mantep reviewnya mbak, memang perlu perhatian khusus dalam perkembangan kedewasaan si kecil.

    ReplyDelete
  2. dulu pernah baca buku lain yang mngsusung time out kalau buku ini sebaliknya ya mbak. pokoknya apapun dilakukan untuk mengupdtae ilmu sebagai orang tua

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini jg mengusung time out kok mba, tp memang ada syarat2nya :)

      Delete