Thursday, December 11, 2014

Review: Cerita Cinta Indonesia

Dok. Pribadi
Detail Buku
Judul: Cerita Cinta Indonesia
Penulis: 45 Penulis GPU
Editor: Vera, Hetih, Anas
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: pertama, 2014
Tebal: 400 halaman
ISBN: 978-602-03-0517-2
Harga: Rp 108.000 Rp 86.400 (beli di tokobuku by SCOOP yang memberi diskon tambahan untuk member BBI hohoho….)

Dibaca
2-9 Desember 2014

Review
Sejak muncul woro-woro bahwa buku ini akan segera terbit, saya langsung memasukkan judul buku kumpulan cerpen ini ke dalam wish list. Sayangnya enggak bisa langsung beli karena harganya itu loh hihihi…. Tapi namanya jodoh, Tuhan yang mengatur, akhirnya kesampaian juga mempunyai buku ini :)

Alasan saya ingin memiliki dan membaca buku ini, selain karena temanya yang tentang cinta, juga karena para penulisnya. Ada 45 penulis keren dari GPU yang berkontribusi dalam buku ini. Mereka semua sudah menghasilkan banyak karya yang judulnya malang melintang di jagat perbukuan Indonesia. Namun dari 45 penulis itu, masih bisa dihitung dengan jari karya siapa saja yang pernah saya baca. Nah, melalui kumpulan cerpen ini, saya bisa mengintip gaya penulis lain yang karyanya belum pernah saya baca. Asyik kan….

Ternyata buku ini memang tidak mengecewakan. Ada banyak rasa yang tersaji. Mulai dari yang ngepop sampai yang nyastra. Mulai dari cerita remaja sampai cerita dewasa. Mulai dari cerita komedi sampai cerita romantis.

Apabila dianalogikan, membaca kumpulan cerpen ini ibarat menyantap sepiring gado-gado. Misalnya, dari cerpen Life Begins at Forty - Maria A. Sardjono, saya seolah merasakan tekstur tahu yang lembut. Dari cerpen Cinta untuk Rere - Erlin Cahyadi, saya seakan sedang mengunyah taoge yang renyah. Dari cerpen Celebrity Baby - aliaZalea, saya mendapatkan rasa telur ayam yang legit. Dari cerpen Aku Rela Jadi Dangdutmu - Boim Lebon, saya seperti sedang melahap daun selada yang segar. Ada juga cerpen yang manis gurih seperti bumbu kacang, yaitu Love, X - Mia Arsjad. Namun cerita cinta tidak selalu menyenangkan, seperti cerpen Gerimis yang Ganjil - Budi Maryono, yang rasanya seperti kol, agak pahit. Dan yang pasti, layaknya gado-gado yang mengenyangkan karena kentangnya, kumpulan cerpen ini juga memenuhi dahaga jiwa dengan kisah yang menginspirasi seperti dalam cerpen SK Pensiun - Ahmad Tohari, cerita pembuka yang menghangatkan hati. Pokoknya semua ada deh, enggak mungkin saya jelaskan satu per satu :p

Penampilannya pun cukup menarik. Pertama, yaitu gambar cover-nya yang menggoda. Seperti buku dongeng, namun dengan cita rasa Indonesia yang dapat dilihat dari corak batik di bagian atas cover. Kedua, yaitu penyajiannya yang rapi dan manis. Disertai dengan profil penulis beserta karya-karya yang sudah dihasilkannya, dan dicetak berwarna.

Menurut saya, kekurangannya hanya dari setting cerita yang terlalu berfokus di kota besar, kurang mengeksplor daerah lain--yang eksotis dan tidak kalah menarik--di Indonesia.

Berikut beberapa cerpen favorit saya.

Nasihat Nenek - Clara Ng
Merupakan cerpen bernuansa horor yang membuat bulu kuduk saya merinding. Bercerita tentang aku dan Merlin, dua orang anak yang mempunyai kemampuan istimewa. Roh mereka bisa melayang meninggalkan tubuh masing-masing ketika mereka sedang tidur. Mereka bisa menjadi penghubung antara dunia makhluk hidup dengan makhluk halus dan bertemu dengan roh-roh penasaran yang terjebak di tengah dua dunia tersebut. 
Percayalah pada apa yang dikatakan anak-anak, seabsurd apa pun itu. -- Nasihat Nenek
Dulu nenek Merlin sering menasihati orangtuanya. Kurasa para orangtua tidak pernah mau mendengarkan nasihat nenek. Ingat apa yang dikatakan Merlin berulang-ulang kepada orangtuanya tentang roh anak perempuan yang selalu menguntitnya? Itu aku.
(Halaman 73)
Hachiko dan Luka yang Setia - Eka Kurniawan
Bercerita tentang Anita dan Hakim--sepasang kekasih yang tinggal di Tokyo. Selama lima tahun bersama, hubungan mereka selalu dipenuhi dengan pertengkaran. Sudah 37 kali Hakim memutuskan Anita, namun 37 kali juga Anita memintanya untuk kembali. Selain karena ending-nya yang mengejutkan, saya juga menyukai cerita ini karena idenya yang unik, mengaitkan kisah antara Anita dan Hakim dengan kisah tentang seekor anjing terkenal bernama Hachiko dan Hidesaburo Ueno--tuannya.
"Tak mungkin aku mengawinimu. Aku punya istri dan dua anak." (Halaman 123)
Muse - Ika Natassa
Bercerita tentang seorang penulis yang harus kehilangan muse-nya--sumber inspirasinya. Selama empat tahun enam bulan masa pernikahannya dengan Alam, merupakan saat paling produktif dalam karier kepenulisannya. Namun, ketika salah satu bukunya diadaptasi menjadi sebuah film, hal tersebut justru menjadi pemicu keretakan rumah tangga mereka.
Ada yang bilang bahwa seorang penulis hanya bisa lancar menulis saat ia sedang jatuh cinta atau sedang membenci seseorang. I guess that explains why I can't write since Alam left. Aku yang tidak jelas apakah sedang dalam keadaaan jatuh cinta atau sedang membenci ini. Muse-ku pergi. (Halaman 163)
Dua Garis - Jessica Huwae
Bercerita tentang seorang perempuan yang lelah dengan berbagai pertanyaan yang terus menerornya. Mulai dari pertanyaan tentang pekerjaan, jodoh, dan kini tentang anak. Dia merasa bahwa ibunya, ibu mertuanya, bahkan suaminya selalu mendesaknya agar segera mempunyai anak, tanpa memedulikan hatinya. Well, meskipun saya tidak pernah mendapatkan pertanyaan dan desakan seperti itu, namun sebagai perempuan tentu saya pun ikut merasa sebal.
"Kamu pikir kamu doang yang ingin aku hamil? Aku juga. Dengar, aku juga! Tapi caranya gimana? Kamu pikir aku bisa meniupkan roh itu dengan sendirinya ke perutku? Kenapa cuma aku yang harus menanggung semuanya? Coba kamu jelaskan!" ujarku setengah berteriak, berang. (halaman 178)
Gelas di Pinggir Meja - Ken Terate
Bercerita tentang Tyas, seorang anak yang menganggap bahwa nasihat-nasihat dari ibunya hanyalah takhayul belaka. Tidak boleh meletakkan gelas di pinggir meja, tidak boleh tertawa terlalu keras, tidak boleh duduk di depan pintu. Setelah dewasa, dia menggunakan nasihat tersebut sebagai bahan olok-olok. Saat ibunya menilai Arnold--pacarnya--dari cara makannya, Tyas pun marah. Bukannya mendengarkan nasihat ibunya, dia justru menerima lamaran Arnold.
"Dia hanya banyak mengambil daging, sayurnya sedikit sekali. Dia hanya ingin menikmati yang enak-enak saja, Tyas, tak mau bersusah payah. Kamu lihat tadi, dia langsung menyantap dagingnya. Dagingnya habis sebelum nasinya. Dia suka berfoya-foya, tidak bisa menghargai uang, tak bisa memperhitungkan resiko." (Halaman 188)
SMS - Luna Torashyngu
Bercerita tentang Aryo--seorang mahasiswa--yang tiba-tiba mendapat SMS dari pakdenya. Pakdenya mengabarkan bahwa ibunya sakit keras dan memintanya agar segera pulang ke desa. Aryo memang berusaha untuk pulang, tetapi dia tidak mengabari pakdenya. Maka selama Aryo dalam perjalanan pulang, pakdenya pun tidak berhenti mengiriminya SMS. Hmmm, saya enggak tahu harus sedih atau bahagia setelah membaca ending-nya. Ada rasa sesak, tapi ada rasa haru juga. Keren!
Kamu di mana? Kalau ada waktu balas SMS Pakde. Ibumu ingin tau kabarmu.Sebentar lagi, Ibu pasti tidak hanya bisa berbicara denganku, tapi juga bisa memeluk dan menciumi aku, batin Aryo sambil tersenyum. (Halaman 216)
Apalah Artinya Nama - Marga T
Ngenes sekaligus kocak. Bercerita tentang penulis bernama Frans Dobo yang mempunyai nama pena Marga T--nama istrinya. Dalam malam perayaan HUT GPU yang ke-40, istrinya lah yang muncul dan dielu-elukan pembaca setianya. Frans pun kesal dan memutuskan bahwa dia akan menggunakan namanya sendiri untuk novel terbarunya.
"Aku sudah bosan pinjam namamu. Sampai-sampai ibuku sendiri mengira kau yang pengarang, bukannya aku. Padahal aku rindu betul dipuji-puji ibuku. Kau yang nggak bisa ngetik, nggak tahu mengeja, malah dapat sanjungan terus. Nasib!" (Halaman 236)
Lukisan Menangis - Syahmedi Dean
Bercerita tentang seorang lelaki yang berusaha untuk menjual lukisan Khadijah--istrinya yang sudah meninggal--di sebuah pameran. Sebagai orang tua tunggal, dia harus merawat Rio--putranya--sekaligus mencari uang untuk membiayai pendidikannya. Kisahnya benar-benar menguras emosi. Membuat saya ingin membaca karya-karya Syahmedia Dean yang lain.
Wajah istrinya yang selalu tersenyum itu pasti akan menyejukkan hati banyak orang, pastilah akan lebih laku daripada lukisan wanita tertelungkup tanpa mata yang harganya lebih dari Rp20.000.000. Harganya pun akan ia patok Rp400.000 saja, sesuai kebutuhan. (Halaman 364)
Rating
Tiga setengah dari lima bintang untuk sepiring gado-gado kumpulan cerpen ini ;)

12 comments:

  1. wah mau donk gado-gadonya eh bukunya kayanya menarik neh

    ReplyDelete
  2. mupeeng, pengen banget buku ini hanya mihil pisaan..boleh nitip beliin ndak mba di scoop kl bisa diskon hihi

    ReplyDelete
  3. Ahmad Tohari itu idola saya. tapi sayang ya secita pendek.

    ReplyDelete
  4. sebelum tahu woro - woro di grup BBI, ada temanku yang bilang kalau penerbit Gramedia mau luncurin buku yang isinya penulis gramedia semua. Kece lah ada Clara Ng \o/

    ReplyDelete
    Replies
    1. klo saya woro2nya dr status fb salah satu penulisnya, kang iwok :D

      Delete
  5. Aku penasaran sama Muse-nya Mbak Ika. Denger-denger bakalan dijadiin novel. :)

    ReplyDelete
  6. waw, bertabur para penulis beken ya, mba. aku pernah baca jessica huwae, cerpennya bagus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya jg pernah baca kumcernya jessica huwae... ada yg suka ada yg ga :D

      Delete