Review Buku: Let Me Love, Let Me Fall

Dok. Pribadi

Detail Buku

Judul: Let Me Love, Let Me Fall

Penulis: Lia Nurida (@LiaaNuridaa)

Editor: RN

Penerbit: Mazola (Diva Press)

Cetakan: Pertama, September 2013

Tebal: 204 halaman

Harga: Rp 30.000 Rp 25.500 (beli di Togamas)

Dibaca

Dalam waktu dua jam saja :)

Review

Junior Kurniawan atau biasa dipanggil Jun adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil master engineering di University of Busan. Liburan musim panas pertamanya dia manfaatkan dengan bekerja paruh waktu di Javana Restaurant, restoran kecil yang menyajikan masakan khas Indonesia. Di sanalah dia bertemu dengan Kim Adrianna atau biasa dipanggil Anna, anak pemilik Javana Restaurant.

Sambil menarik napas panjang aku menghampiri gadis itu. Jantungku masih berdebar dengan kencang dan semakin kencang saat aku sudah berada tepat di depan mejanya. Sejujurnya aku sendiri tak mengerti mengapa bisa segugup ini. (Jun, halaman 47)

Sebagai sesama orang Indonesia, Jun dan Anna menjadi semakin akrab. Apalagi ternyata mereka tinggal di apartemen yang bersebelahan. Jun yang sedang malas berurusan dengan perempuan karena pernah dikecewakan oleh pacarnya, akhirnya mulai membuka hatinya untuk Anna.

Sejak bertemu denganmu, An... Sakit itu hilang... Hatiku sibuk menahan desiran karenamu. (Jun, halaman 112)

Sayangnya, Anna harus segera kembali ke Seoul. Jun pun segera mengungkapkan perasaannya. Namun jawaban Anna ternyata di luar perkiraan. Anna pergi meninggalkan hati Jun yang terluka.

Aku tak pernah membuka hatiku untuk cinta. Dia yang datang sendiri dan menyusup diam-diam ke dalamnya. Lalu sekarang dia pergi begitu saja, tanpa menutup kembali hati ini. Meninggalkan luka yang menganga lebih lebar lagi. (Jun, halaman 144)

Jujur, saya bukan K-Lover dan buku ini sebenarnya bukan tipe bacaan saya. Tapi karena buku ini ditulis oleh teman saya, Jenk Lia (yang ternyata bukan K-Lover juga), saya pun bertekad harus membaca buku ini.

Cerita dalam buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menggunakan sudut pandang orang pertama dari sisi Jun, sedangkan bagian kedua menggunakan sudut pandang orang pertama dari sisi Anna.

Sebagai sebuah novel perdana dari penulisnya, buku ini cukup pantas diacungi jempol. Plotnya rapi dan gaya penulisannya enak dibaca. Setting cerita pun ditulis dengan baik dan menyatu dengan cerita tanpa terkesan dipaksakan. Saya seakan ikut merasakan hangatnya musim panas di Busan atau 'seru'-nya perjalanan menuju Sinseoun Rock. Padahal penulisnya bukan K-Lover, wow! Dan yang paling penting, tokoh-tokohnya mudah dibayangkan dan dibedakan, berbeda dengan ketika saya menonton sekilas K-Drama yang wajah semua tokohnya terasa mirip semua :D

Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Namun yang paling berkesan di hati adalah:

• Ucapan terakhir Anna sebelum kembali ke Seoul dan meninggalkan Jun. Nyesek, hiks...

Ciuman itu... Maaf, aku hanya terbawa suasana... (Anna, 137)

• Beberapa kali Jun menyebutkan bahwa dia merasa pernah bertemu dengan Anna sebelumnya, dan ternyata misteri itu terjawab di bagian epilog. Ah... Suka! Enggak akan saya bocorin di sini, baca aja sendiri :p

Walaupun begitu, saya sedikit terganggu dengan konflik utamanya. Tapi ya sudahlah, mungkin itu ciri khasnya cerita Korea. Drama, drama, drama... Hihihi... Selain itu saya juga menemukan beberapa kesalahan penulisan dan typo. Sayang, saya malas enggak sempat mencatatnya :D

Rating

Saya memberikan tiga dari lima bintang untuk novel ini. Enggak sabar nunggu karya Jenk Lia berikutnya :)