Tuesday, March 4, 2014

Review Buku: Jomblo


Dok. Pribadi
Detail Buku
Judul: Jomblo
Penulis: Adhitya Mulya
Desain sampul: Jeffri Fernando
Penata letak: Landi A. Handwiko
Penerbit: GagasMedia
Cetakan: kedua puluh,  2013
Tebal: xii + 212 halaman
Harga: Rp 45.000 Rp 36.000 (beli di Bukabuku.com)

Dibaca
31 Januari 2014

Review
Agus, Olip, Doni, dan Bimo adalah empat mahasiswa tingkat tiga di Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Bandung. Meskipun sama-sama jomblo, tapi mereka mempunyai permasalahan percintaan yang berbeda.

Agus...
Guah pengen pacar guah nanti, adalah seorang figur ibu yang baik bagi anak-anak. (halaman 15)
Namun ketika Agus sudah menemukan sosok itu, dia justru kepincut dengan perempuan lain.
Guah gak tahan sama Rita. Pacaran dengan dia, serasa bermain film horor 'Titisan Berdarah' dengan akhir yang tragis. Gua sebenernya salah gak sih? Punya hati yang mendua seperti ini? (halaman 66)
Olip...
Awak punya putri impian. Bidadari pagi awak. Ratu di hari Rabu. (halaman 12)
Setelah dua tahun menaruh hati pada Asri, akhirnya Olip memberanikan diri untuk mengajaknya kenalan.
Awak sudah kenalan... dan melakukan pendekatan. Dia bilang dia udah jadian sama orang lain. Bagian terparah bukan itu... dia bilang sendiri, menatap diri Awak dengan dingin, bahwa pacarnya anak Teknik Sipil. (halaman 158)
Doni...
Gua lebih suka dengan kebebasan seperti ini. Suka sama suka, nakal-nakalan sebentar dan berpisah dengan damai. Simple, lepas dan nggak terikat. (halaman 9)
Hingga dia bertemu dengan Asri (iyah, Bidadari Paginya Olip!) dan jatuh cinta padanya.
Kita cocok banget. Kita menyukai banyak hal yang sama. Kita juga memandang banyak hal di dunia ini dengan cara yang sama. Berangkat dari sana, gua jadi sayang sama dia. (halaman 168)
Lalu Bimo...
Eh Feb, mmm boleh ndak, kalo misalnya Febi ndak keberatan, Bimo menelpon Febi besok-besok? (halaman 75)
Gayung bersambut. Tapi sayang, ketika Bimo mengajak Febi bertemu, lagi-lagi dia harus menerima sebuah penolakan.
Ndak cukup cobaan hidup menjadi jomblo hampa, gugur pula aku sebelum bertanding. (halaman 84)
Huaaa! Sudah sepuluh tahun berlalu, tapi efek yang diberikan buku ini masih sama. Tertawa geli di beberapa bagian, tapi termehek-mehek di beberapa bagian lainnya. Ada yang belum pernah baca? Kamu harus baca, beneran... Karena bagi saya, ini adalah novel komedi cinta paling keren dan paling mengaduk-aduk emosi. Bukan hanya menghibur, namun juga berhasil mengemas berbagai pesan moral dengan sangat apik.

Keputusan untuk menghilangkan asosiasi hubungan seks pranikah (antara Agus dan Lani) pada recycle novel ini tentu saja memberikan nilai positif. Kalau tidak salah ingat, sepertinya di versi layar lebarnya juga begitu yah? Diceritakan juga bahwa Lani belum pernah melakukan hubungan seks. Tapi sayang, perubahan cerita tersebut tidak dilakukan dengan teliti. Karena terdapat beberapa dialog dan narasi yang tidak konsisten.
  • Lani yang sebelumnya mengaku belum pernah melakukan hubungan seks (halaman 129), justru mengatakan bahwa dia hanya melakukannya ketika berpacaran (masih di halaman yang sama).
  • Agus dan Lani diceritakan tidak jadi melakukan hubungan seks (halaman 135-136), tapi setelahnya Agus mengaku bahwa seharusnya dia tidak melakukan hubungan seks dengan  Lani (halaman 200).

Rating
Empat dari lima bintang untuk novel ini. Minus revisi yang tidak rapi, namun untungnya terbantu dengan desain covernya yang keren.

12 comments:

  1. Assalam muallaikum Teh Nathalia, unik Judulnya yah Teh
    Tapi menarik, saya nyimak dengan seksama sambil duduk manis
    Makasih atas review buku Jomblo nya. salam silaturrahmi :)

    ReplyDelete
  2. cover yang baru keren ya, mba. yang dulu kayaknya rada ramean

    ReplyDelete
  3. kayaknya perlu sedia kopi dan wafer nih kalo baca buku ini, oya tisu juga. hahah

    ReplyDelete
  4. good review Mba DP..
    bukunya emang OKE..filmnya juga beberapa kali aku tonton, lucu bgt soalnya

    ReplyDelete
  5. Nggak punya bukunyaaa :D Nunggu bazar diskon ahhh :D

    ReplyDelete