Showing posts with label anak. Show all posts
Showing posts with label anak. Show all posts

Wednesday, February 22, 2017

Review: Seri Aku Bisa Melindungi Diri


Suatu pagi beberapa hari yang lalu, di WA Group teman-teman SMA, seseorang membagikan dua halaman buku cerita anak berjudul Aku Belajar Mengendalikan Diri serta mengingatkan orang tua agar lebih berhati-hati dalam membeli buku anak. Tentu saja saya kaget melihatnya. Tetapi lebih terkejut lagi ketika menemukan nama penulis yang tercantum di sampul bukunya, Fita Chakra.

Masa sih? Fita Chakra merupakan seorang penulis buku anak dan remaja yang terkenal dan sudah memiliki banyak karya. Di rumah, saya memiliki beberapa bukunya, semuanya bagus dan berkualitas. Mbak Fita juga sama-sama blogger dan kami pernah beberapa kali saling mengunjungi blog masing-masing. Rasanya enggak percaya.

Namun setelah memerhatikan lebih lama, saya pun ingat. Sepertinya saya mempunyai bukunya. Maka saya pun segera mengecek di timbunan buku tumpukan buku yang belum dibaca. Betul, saya menemukan dua buku seri Aku Bisa Melindungi Diri karya Fita Chakra. Masih rapi terbungkus plastik. Ups, ketahuan deh kalau saya bukan cuma suka menimbun novel dan buku parenting, tetapi buku cerita bergambar untuk Jav juga, heuheu....

Jadi, seri Aku Bisa Melindungi Diri ini terdiri dari 6 buku. Satu buku memiliki dua cerita. Yaitu:
  • Aku Berani Bilang "Tidak" - Aku dan Penampilanku
  • Haruskah Aku Dikhitan? - Saat Aku Ingin Pipis
  • Aku Bisa Menghubungi Nomor Darurat - Saat Aku Takut dan Bingung
  • Apa Itu Hamil? - Caraku Berpakaian di Tempat Umum
  • Jika Aku Menonton TV - Apa Beda Laki-Laki dan Perempuan
  • Aku Berani Tidur Sendiri - Aku Belajar Mengendalikan Diri

Bulan Januari kemarin, saya mendapatkannya dari sebuah toko buku anak online di IG. Namun saya hanya membeli dua buku seri ini, Haruskah Aku Dikhitan? - Saat Aku Ingin Pipis dan Aku Berani Tidur Sendiri - Aku Belajar Mengendalikan Diri. Kenapa? Karena Jav belum tidur sendiri dan karena Jav belum dikhitan.


Detail Buku
Judul: Haruskah Aku Dikhitan? - Saat Aku Ingin Pipis
Penulis: Fita Chakra
Ilustrator: Sisca Anggreany
Editor: Dhita Kurniawan
Cetakan: pertama, Agustus 2016
Penerbit: Tiga Ananda
Tebal: 36 halaman
ISBN: 978-602-366-187-9


Haruskah Aku Dikhitan?
Bercerita tentang Seto yang diajak pergi oleh ayahnya mengunjungi klinik Om Dani. Ternyata hari itu sedang diadakan khitan gratis untuk anak-anak panti asuhan. Seto pun mendapat penjelasan mengenai khitan dari Om Dani.


Saat Aku Ingin Pipis
Lio sedang berkemah bersama teman-temannya. Malam harinya, Lio ingin pipis, tapi Adi tidak mau menemaninya pergi ke toilet karena mengantuk. Padahal jalan ke arah toilet sangat gelap. Maka Lio memutuskan untuk pipis di dekat pohon saja.


Detail Buku
Judul: Aku Berani Tidur Sendiri - Aku Belajar Mengendalikan Diri
Penulis: Fita Chakr
Ilustrator: Adlina
Editor: Dhita Kurniawan
Cetakan: pertama, September 2016
Penerbit: Tiga Ananda
Tebal: 36 halaman
ISBN: 978-602-366-191-6


Aku Berani Tidur Sendiri
Hari ini Azan berulang tahun. Ayah memberi hadiah sebuah kamar. Namun Azan merasa kecewa karena dia takut tidur sendiri. Ayah pun menjelaskan kenapa Azan harus tidur terpisah dengan adiknya, Awfa.


Aku Belajar Mengendalikan Diri
Didi tidak bisa tidur siang. Karena bosan, dia mulai memainkan alat kelaminnya. Untung Bunda datang dan menjelaskan kenapa kegiatan tersebut tidak baik.

Cerita ini nih yang menjadi viral di kalangan para orangtua. Soalnya, yang tersebar hanya dua halaman ketika Didi memainkan alat kelaminnya. Padahal apabila dibaca secara keseluruhan, cerita tersebut justru memberitahu anak bahwa perbuatan memainkan alat kelamin itu tidak baik untuk kesehatan.

Meskipun selanjutnya isi lengkap bukunya, klarifikasi penulis, dan permintaan maaf penerbit sudah tersebar juga, tetap saja menimbulkan kontroversi. Secara umum, yang pro mengatakan bahwa penting memberikan pendidikan seksualitas sejak dini. Sedangkan yang kontra menganggap bahwa hal tersebut sebaiknya disajikan dalam bentuk buku parenting, bukan buku cerita bergambar untuk anak.

Lalu apakah saya berniat untuk mengembalikan buku tersebut ke penerbit? Enggak dong. Soalnya isinya memang bagus. Sangat membantu serta bisa menciptakan diskusi antara saya dan Jav tentang hubungan kakak-adik, bedanya khitan dengan mencuci biasa, berani meminta tolong pada guru, dan lain-lain. Saya--dan Jav juga tentunya--suka banget.

Namun sebagai orangtua yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan bacaan bagi anaknya, jujur, saya dan suami memilih untuk tidak membacakan cerita Aku Belajar Mengendalikan Diri untuk Jav (6 tahun). Bukan karena tabu, bukan karena kami anti menanamkan pendidikan seksualitas sejak dini (Jav mempunyai beberapa buku lain dengan tema ini), bukan pula karena saya belum pernah melihat dia memainkan alat kelaminnya (pernah, beberapa tahun yang lalu). Kami bukan psikolog anak. Tapi kami dapat melihat karakter Jav cenderung lebih tertantang untuk meniru hal-hal yang negatif.

Contohnya, ketika saya membacakan buku cerita bergambar tentang seorang anak yang tidak suka makan sayur. Alhamdulillah Jav termasuk anak yang suka makan sayur. Sayur favoritnya yaitu brokoli. Tapi setelah membaca buku tersebut, Jav malah jadi terinspirasi malas makan sayur. "Ali juga enggak suka sayur." Aargh, gemas deh. Padahal jelas-jelas di akhir cerita ujung-ujungnya Ali jadi suka makan sayur. Fiuh.... Harus dibujuk lagi, diceritain lagi, diskusi lagi. Yah, begitulah salah satu 'keseruan' kami dalam mendidik Jav.

Terus kesimpulannya? Saya pribadi sangat mengapresiasi niat baik penerbit dan penulis untuk menyediakan buku bermuatan pendidikan seksualitas bagi anak usia dini. Apalagi penerbit juga sudah menarik buku ini beberapa bulan sebelum kemudian menjadi viral (Desember 2016). Jadi, seharusnya sekarang sudah enggak jadi masalah lagi kan ya.

Bagi para orangtua, daripada hanya menyalahkan penerbit atau penulis, lebih baik introspeksi diri juga. Yuk biasakan mengecek terlebih dahulu serta mendampingi anak ketika membaca buku. Baik buku tersebut memiliki label 'Bimbingan Orangtua' ataupun tidak. Saya pernah sedikit membahasnya di sini. Sehingga harapannya buku yang dikonsumsi oleh anak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut keluarga. Karena setiap keluarga mempunyai nilai dan batasan masing-masing bukan.

Untuk Mbak Fita, tetap semangat berkarya ya. Saya--dan Jav--menunggu buku-buku berikutnya ;)

Read more >>

Friday, October 28, 2016

Review: My First Qur'an Story [3]

my first qur'an story
Detail Buku
Judul: My First Qur'an Story
Penulis: Tasaro GK
Penyunting: Yadi Saeful Hidayat
Ilustrator: Rizqia Sadida
Penerbit: Mizania Kids
Cetakan: I, Mei 2016
Tebal: 312 halaman
ISBN: 978-602-418-025-6
Harga: Rp 199.000

Review 
Sebelumnya Review: My First Qur'an Story [2]

Kali ini, saya akan berbagi pengalaman menggunakan buku My First Qur'an Story untuk melatih whole language pada Jav. Kebetulan beberapa waktu yang lalu, saya baru mengikuti kelas literasi di sekolah Jav.

Apa saja whole language itu? Whole language bukan hanya membaca dan menulis seperti dalam calistung. Whole language yaitu kemampuan berbahasa secara utuh. Terdiri dari menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Itupun sebelum dipraktikkan, anak harus terlebih dahulu dipastikan bahwa kebutuhan bergeraknya sudah terpenuhi ya.

Latihan Menyimak.
Yaitu memperbanyak kosakata yang dimiliki anak dengan cara membacakan cerita. Kisah-kisah pada buku My First Qur'an Story menggunakan gaya bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh Jav. Namun tetap menggunakan diksi yang menarik, sehingga Jav enggak merasa bosan. Tentu saja harus dibarengi dengan intonasi yang mendukung. Selain itu, dengan membacakan cerita para nabi dari buku My First Qur'an Story, bukan hanya dapat memperkaya kosakata Jav tetapi juga menambah wawasannya terutama dalam hal pengetahuan agama Islam. 

Latihan Berbicara.
Salah satu caranya yaitu dengan meminta anak untuk menceritakan gambar pada buku. Kadang, saya meminta Jav untuk bergantian membacakan beberapa kisah dalam buku My First Qur'an Story. Iya, Jav belum bisa membaca tulisan. Oleh karena itu, saya memintanya untuk membaca gambar dan menceritakannya dengan kalimat sendiri. Ilustrasi pada buku My First Qur'an Story cantik-cantik. Ditambah dengan ingatan Jav dari cerita yang sudah pernah saya bacakan, dia pun bisa bercerita dengan lancar. Lucu deh.

Latihan Membaca. 
Bukan dengan cara mengeja seperti n-a na b-i bi nabi. Tetapi belajar mengenal huruf dulu, lalu secara bertahap mengenal suku kata, dan terakhir mengenal kata. Untuk mengenal huruf, Jav sudah bisa. Sekarang saya sedang melatih Jav untuk mengenal suku kata. Jadi saya meminta Jav untuk mencari suku kata tersebut di dalam buku My First Qur'an Story. Contohnya mencari suku kata ba, bi, bu, dan seterusnya. Seru loh. Apalagi, jenis huruf, ukuran huruf, dan jarak antar baris yang digunakan pada buku My First Qur'an Story pun pas sehingga dapat dibaca oleh Jav dengan jelas. 

Latihan Menulis. 
Bisa dengan cara meraba huruf dengan tekstur tertentu. Kebetulan tulisan judul pada sampul buku My First Qur'an Story menggunakan huruf yang timbul. Jav bisa belajar tracing huruf pada tulisan judul tersebut menggunakan jari telunjuknya. 

Kesimpulannya, buku My First Qur'an Story ini bagus banget. Manfaatnya bukan hanya dapat menambah pengetahuan anak mengenai kisah para nabi serta meningkatkan bonding antara orang tua dan anak. Namun bisa juga digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak.

Read more >>

Friday, October 21, 2016

Review: My First Qur'an Story [2]

my first quran story
Detail Buku
Judul: My First Qur'an Story
Penulis: Tasaro GK
Penyunting: Yadi Saeful Hidayat
Ilustrator: Rizqia Sadida
Penerbit: Mizania Kids
Cetakan: I, Mei 2016
Tebal: 312 halaman
ISBN: 978-602-418-025-6
Harga: Rp 199.000

Review 

Jadi sebetulnya, sebelum mempunyai buku ini, saya sudah mempunyai buku yang sama namun dalam versi yang berbeda. Penulisnya sama, Tasaro GK. Penerbitnya juga sama, Mizania Kids. Terus apa dong bedanya? Hihihi.... Enggak usah bingung, saya jelaskan ya. Selain perubahan judul buku dari Seri Kisah Al-Quran Pertamaku menjadi My First Qur'an Story, berikut perbedaan lainnya.

Pertama, isinya. Dalam buku versi lama cetakan tahun 2013 ini, satu buku hanya berisi satu cerita. Saya kurang tahu nih, Seri Kisah Al-Quran Pertamaku ini terdiri dari berapa jilid. Saya sih baru mempunyai empat judul, yaitu Gagak Pintar dan Nabi Adam A.S., Unta Tabah dan Nabi Shaleh A.S., Merpati Romantis dan Nabi Ibrahim A.S., serta Serigala Malang dan Nabi Yusuf A.S. Adapun pada buku versi baru, satu buku berjudul My First Qur'an Story terdiri dari lima belas cerita. Meskipun konsekuensinya buku menjadi lebih berat, namun jadi lebih praktis juga. 

Kedua, ukurannya. Buku Seri Kisah Al-Quran Pertamaku versi lama memakai kertas ukuran B5. Sedangkan buku My First Qur'an Story versi baru ini disusun pada kertas berukuran A4. Jadi lebih mantap ya karena memberi ruang yang lebih besar bagi ilustrasi pendukungnya. 

Ketiga, jenis kertasnya. Meskipun sama-sama dikemas dengan sampul jenis hard cover, namun jenis kertas di bagian isi pada kedua versi buku ini berbeda. Kertas jenis art paper yang digunakan pada buku versi lama, enggak digunakan lagi pada buku versi baru. Jadi, buku versi barunya menggunakan kertas HVS.

Keempat, ilustrasinya. Ilustrator pada buku Seri Kisah Al-Quran Pertamaku versi lama yaitu Alie Fachri bersama Erry Gusnadin dan Indra J. Kesannya lebih ceria dengan pilihan warna-warna terang. Sedangkan ilustrator pada buku My First Qur'an Story versi baru yaitu Rizqia Sadida. Ilustrasinya berupa lukisan dengan pilihan warna yang lebih lembut.

my first quran story
Bagi saya pribadi sih, buku My First Qur'an Story versi yang baru ini lebih menarik. Jav juga begitu. Kalau diminta untuk memilih, dia lebih senang dibacakan kisah para nabi dari buku versi yang baru. 


Read more >>

Sunday, October 16, 2016

Review: My First Qur'an Story [1]

my first quran story

Detail Buku
Judul: My First Qur'an Story
Penulis: Tasaro GK
Penyunting: Yadi Saeful Hidayat
Ilustrator: Rizqia Sadida
Penerbit: Mizania Kids
Cetakan: I, Mei 2016
Tebal: 312 halaman
ISBN: 978-602-418-025-6
Harga: Rp 199.000

Review 
Sejak mengandung Jav, saya memang mulai berburu buku cerita anak Islami, termasuk diantaranya buku yang memuat tentang kisah nabi dan rasul. Tentu saja karena saya ingin mengenalkan kisah-kisah Al-Quran pada Jav sejak usianya masih dini. Kenapa harus memiliki bukunya? Kenapa saya enggak langsung mendongeng saja? Itu karena saya suka mati gaya kalau mendongeng. Yup, saya sudah mencobanya beberapa kali pada Jav, dan... garing. 

Beruntung, saya sudah menemukan buku tersebut. Saya tinggal membacakan saja ceritanya dan Jav bisa mendengarkan sambil menikmati ilustrasinya. Tapi sebenarnya saya masih kurang puas sih. Karena buku yang pertama ilustrasinya kurang oke, cara penulisannya pun berantakan, sehingga saya harus banyak melakukan improvisasi. Adapun buku yang kedua, ilustrasinya oke, cara penulisannya rapi, tapi tulisannya panjang-panjang. Kalau yang ini saya simpan dulu untuk Jav kalau usianya sudah agak besar dan bisa membaca sendiri.

Hingga akhirnya saya menemukan buku ini, My First Qur'an Story yang ditulis oleh Tasaro GK dan diterbitkan oleh Mizania Kids--penerbit buku-buku untuk anak Muslim. Melihatnya secara sepintas saja, saya langsung suka. Pertama, dari nama penerbit dan penulisnya, insya Allah berkualitas ya. Kedua, dari sampulnya, berupa hard cover dengan ilustrasi yang cantik. 

Begini isinya....

my first quran story

Setiap musim semi di sebuah kerajaan binatang di tengah hutan belantara bernama Kerajaan Rimba Raya, seluruh rakyatnya berkumpul di alun-alun kerajaan. Secara bergiliran, binatang-binatang tersebut menceritakan kisah istimewa yang pernah mereka alami. 

my first quran story

Cerita pertama dituturkan oleh seekor gagak yang pintar. Nenek moyangnya, pernah menjadi saksi kehidupan Nabi Adam A.S. Setelah diusir dari surga, Nabi Adam A.S. dan Hawa tinggal di bumi. Kemudian mereka memiliki dua anak kembar. Yang pertama Qabil dan Iqlima, adapun yang kedua Habil dan Layutsa. Sejak kecil hingga dewasa, Qabil selalu mengganggu Habil. Ketika Qabil menyakiti Habil hingga meninggal, dia belajar cara mengubur jasad saudaranya dari burung gagak.

my first quran story

Cerita selanjutnya dituturkan oleh seekor unta. Pada zaman Nabi Shaleh A.S., kaum Tsamud menolak ajakannya untuk menyembah Allah. Maka Allah memberi mukjizat kepada Nabi Shaleh A.S. dengan mengeluarkan seekor unta betina dari pecahan gunung. Nabi Shaleh A.S. meminta kaum Tsamud untuk tidak mengganggu unta tersebut, namun pemimpin kaum Tsamud malah membunuhnya. Akhirnya Allah menghukum kaum Tsamud dengan bencana gempa.

Ada pula burung merpati yang bercerita tentang kisah Nabi Ibrahim A.S., serigala yang bercerita tentang kisah Nabi Yusuf A.S., domba yang bercerita tentang kisah Nabi Ismail A.S., paus yang bercerita tentang kisah Nabi Yunus A.S., dan lain-lain. Sudut pandang yang digunakan pada buku ini memang unik. Terdapat lima belas kisah dalam Al-Quran yang dituturkan oleh lima belas binatang yang hidup pada zaman nabi-nabi. Termasuk Nabi Uzair A.S. dan Nabi Khidir A.S., turut diceritakan juga.

Setiap kisahnya memiliki judul yang menarik, nama binatang dan sifat khasnya disandingkan dengan nama nabi yang dikisahkannya. Seperti Paus Wangi dan Nabi Yusuf A.S., Semut Beriman dan Nabi Sulaiman A.S., Ikan Misterius dan Nabi Khidir A.S. Di bawah judulnya dilengkapi dengan ayat Al-Quran yang menjadi referensi cerita. 

my first quran story

Gaya bahasanya pun sederhana sehingga mudah untuk dicerna anak-anak. Serta didukung dengan tipe huruf dan ilustrasi yang penuh warna dan memanjakan mata. 

Rating
Empat dari lima bintang. Sangat direkomendasikan bagi teman-teman yang ingin mengenalkan dan mendekatkan anak atau keponakannya pada kisah nabi-nabi dengan cara yang menyenangkan ;)

Selanjutnya, Review: My First Qur'an Story [2]

Read more >>

Friday, May 29, 2015

Review: Anak Bertanya Pakar Menjawab 1b


Detail Buku
Judul: Anak Bertanya Pakar Menjawab 1b - Tentang Karya & Aksi Manusia serta Isu Sosial & Ekonomi
Penyunting: Hendra Gunawan
Penerbit: Common Room Networks Foundation
Cetakan: Pertama, 2014
Tebal: 160 halaman
ISBN: 978-602-17940-4-3

Review
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, buku seri Anak Bertanya Pakar Menjawab ini terdiri dari dua jilid. Yang pertama, berisi pertanyaan dan jawaban tentang alam & kehidupan serta bumi & lingkungan. Sedangkan buku yang kedua, berisi pertanyaan dan jawaban tentang karya & aksi manusia serta isu sosial & ekonomi. Keduanya merupakan kumpulan pertanyaan dari anak-anak usia Sekolah Dasar yang tergabung dalam SOS Children's Villages Indonesia yang tersebar di sembilan kota di Indonesia dan sudah ditayangkan dalam situs AnakBertanya.com.

Dalam buku yang kedua ini, terdapat tiga puluh sembilan pertanyaan yang dijawab oleh pakar yang berbeda. Pertanyaannya tidak kalah seru dengan pertanyaan di buku pertama. Pertanyaan kritis yang terkesan sederhana, tetapi membutuhkan penjelasan yang tepat untuk menjawabnya. Seperti:
  • Mengapa jarum detik terus bergerak?
  • Mengapa sekolah didirikan?
  • Mengapa saya harus sekolah?
  • Mengapa ada orang yang suka mencuri?
  • Apa saja yang dapat kita lakukan untuk menghargai jasa pahlawan?
  • Mengapa ada banyak agama?
  • Apakah jarak Bandung-Jakarta sama dengan Jakarta-Bandung?


Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh para pakarnya dengan bahasa yang ringan, menyenangkan, dan tidak bertele-tele, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak usia Sekolah Dasar. Misalnya:

Mengapa saya harus mempelajari banyak matapelajaran? Berikut cuplikan jawaban yang dipaparkan oleh Pak Iwan Syahril (Pendidik):
Cita-cita kamu apa? Saya beri contoh, ya. Misalnya, kamu mau jadi pedagang. Nah, untuk menjadi pedagang yang sukses, kita perlu kemampuan bahasa yang bagus. Perlu bisa membaca, menulis, pintar berkomunikasi, dan pintar tawar-menawar.
Tentunya seorang pedagang juga harus pandai berhitung, mulai dari hitungan sederhana, hingga hitungan yang sulit. Pelajaran matematika mengajarkan ini, bukan?
Lalu ketika berdagang, kita juga berhubungan dengan orang dari berbagai suku dan budaya. Di pelajaran IPS kita pun belajar tentang ragam budaya di Nusantara dan seluruh dunia.
Pedagang yang baik harus pula bersifat jujur dan dapat dipercaya. Karena itu di pelajaran PKN dan pelajaran agama kita diajarkan bagaimana bersikap yang baik dengan sesama.

(Halaman 67)

Mengapa harus ada uang? Mbak Yasmeen Danu (Perencana Keuangan Independen) menjawab:
Uang diciptakan untuk memudahkan proses pertukaran. Bayangkan bagaimana proses jual beli barang dan jasa dilakukan seandainya tidak ada uang? Misalnya, kamu sedang jalan-jalan ke sebuah toko bersama orang tuamu dan melihat sebuah mobil-mobilan yang kamu suka.
Pemilik toko berkata bahwa dia sedang membutuhkan satu stoples besar coklat untuk diberikan kepada putrinya ketika dia pulang nanti. Nah, jika kamu tidak memiliki satu stoples besar coklat, maka kamu tidak dapat membawa mobil-mobilan itu pulang karena si pemilik toko tidak bersedia menukarnya dengan benda lain yang kebetulan sedang kamu bawa. Menyebalkan bukan?

(Halaman 117)

Temanya memang cenderung lebih ringan dari buku yang pertama, namun tetap menambah wawasan. Apalagi dilengkapi dengan ilustrasi minimalis yang cukup menarik. Dan, yang tidak kalah pentingnya, dilampirkan juga biodata para pakar yang berkontribusi dalam buku ini. Ada sejarawan, psikolog pendidikan, perencana keuangan, aktivis sosial, ahli filsafat, seniman, fotografer, budayawan, sastrawan, dan lain-lain.

Buku ini cocok sekali untuk dibaca tidak hanya oleh anak-anak usia Sekolah Dasar, tetapi juga oleh orang tua sebagai bekal untuk menjawab pertanyaan anak-anak ;)

Read more >>

Thursday, May 28, 2015

Review: Little Witch Co. 3 - Gaun Bintang Kejora



Detail Buku
Judul: Little Witch Co. 3 - Gaun Bintang Kejora
Penulis: Ambiru Yasuko
Penerjemah: Yunita Dwi Susanti
Penyunting: Aan Wulandari Usman
Penerbit: Bentang Belia
Cetakan: Pertama, Oktober 2013
Tebal: 102 halaman
ISBN: 978-602-7975-57-6
Harga: Rp 30.000 Rp 10.000 (beli di Mizan Book Fair)

Review
Masih tentang Nana, Silk, dan Cotton. Kali ini mereka sedang menanti salju pertama yang akan turun satu minggu lagi. Yup, kapan salju akan turun, sudah ada pemberitahuannya dari Ratu Salju Christa, ratu salju di tempat Nana tinggal. Hal ini membuat Nana penasaran ingin bertemu dengan ratu salju. Sayang, dari gosip yang tersebar, ratu salju itu menyebalkan.



Ratu salju adalah orang-orang yang angkuh dan sombong. Ketika seorang ratu salju pergi ke suatu tempat, pasti diikuti suasana seperti badai salju. Itulah 'pertanda' kedatangannya. Ke mana pun dia pergi, tempat itu seolah membeku. Nah, pastinya dia adalah seseorang yang mempunyai tubuh dan hati yang dingin.
(Halaman 8)

Tak disangka, Ratu Christa rupanya datang ke Perusahaan Sihir Bagian Daur Ulang Pakaian. Dia datang membawa sebuah gaun. Gaun tersebut ingin diperbaiki menjadi gaun 'ratunya ratu', yaitu gaun yang dapat memenangkan kontes kecantikan di antara 365 orang ratu salju.



Pekerjaan yang sulit, karena saingan terberat Ratu Christa adalah Ratu Snowla. Dia sudah memenangkan kontes ratunya ratu selama lima tahun berturut-turut.



Silk pun membuat beberapa desain gaun untuk Ratu Christa. Semuanya berwarna putih, panjang, dan disertai bulu putih yang lembut. Perdebatan pun dimulai. Nana tidak setuju dengan desain yang dibuat Silk.

Bulu binatang yang digunakan untuk syal sama sekali tidak cantik. Bulu binatang yang masih hidup jauh lebih cantik. Aku juga tidak suka gaun putih panjang! Tidak cocok untuk Ratu Christa.
(Halaman 35)

Akhirnya, Silk dan Nana memutuskan untuk membuat gaun bintang kejora. Gaun berwarna seperti langit senja yang dihias dengan kristal salju dan bulu dari Asosiasi Bulu Binatang Hidup.



Seru! Dari tiga buku seri Little Witch  Co. yang sudah saya baca. Saya paling menyukai cerita yang ini. Pesan moralnya keren. Bahwa teman adalah harta yang sangat berharga.

Memang, pernak-pernik sihirnya tidak semenarik di buku-buku sebelumnya. Kamar ajaib dan semprotan manik-manik seketika sudah pernah diperkenalkan di buku sebelumnya. Yang baru yaitu larutan pencelup yang dapat memantulkan dan memindahkan warna langit pada gaun, serta baskom penglihatan jarak jauh yang dapat membuat Nana, Silk, dan Cotton bisa melihat Kontes Ratunya Ratu Salju dari jarak jauh.

Rating
Tiga dari lima bintang ;)

Read more >>

Monday, March 9, 2015

Review: Anak Bertanya Pakar Menjawab 1a

Dok. Pribadi
Detail Buku
Judul: Anak Bertanya Pakar Menjawab 1a - Tentang Alam & Kehidupan serta Bumi & Lingkungan
Penyunting: Hendra Gunawan
Penerbit: Common Room Networks Foundation
Cetakan: Pertama, 2014
Tebal: 160 halaman
ISBN: 978-602-17940-3-6

Review
Salut! Itulah satu kata yang mewakili perasaan saya ketika membaca buku ini. Bukan hanya karena isi bukunya, tetapi lebih karena niat yang mendasari penyusunannya.

Bermula dari keinginan untuk memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan, penyunting buku ini--Pak Hendra Gunawan bersama sahabatnya--Pak Gregorius Hadiyanto Nitihardjo yang merupakan Direktur SOS Children's Villages Indonesia, mengumpulkan ratusan pertanyaan dari anak-anak SOS Children's Villages Indonesia yang tersebar di sembilan kota di Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari anak-anak usia Sekolah Dasar tersebut kemudian dikumpulkan dalam sebuah situs AnakBertanya.com. Situs tersebut tidak hanya menayangkan kumpulan pertanyaan, namun juga jawaban dari pakar yang sesuai dengan bidangnya.

Agar manfaatnya bisa menjangkau anak-anak yang belum memiliki akses terhadap internet, maka muncullah ide untuk menerbitkan pertanyaan dan jawaban yang sudah terkumpul tersebut ke dalam bentuk buku. Hasil penjualannya pun akan disumbangkan pada anak-anak SOS Children's Village Indonesia.

Buku seri Anak Bertanya Pakar Menjawab ini terdiri dari dua jilid. Yang pertama, berisi pertanyaan dan jawaban tentang alam & kehidupan serta bumi & lingkungan. Sedangkan buku yang kedua, berisi pertanyaan dan jawaban tentang karya & aksi manusia serta isu sosial & ekonomi.

Dalam buku yang pertama ini, terdapat tiga puluh sembilan pertanyaan yang dijawab oleh pakar yang berbeda. Pertanyaan kritis yang terkesan sederhana, tetapi membutuhkan penjelasan yang tentu tidak sederhana untuk menjawabnya. Seperti:
  • Mengapa bintang hanya muncul pada malam hari?
  • Apakah UFO itu ada?
  • Bagaimana pesawat terbang yang demikian besar bisa terbang?
  • Mengapa manusia butuh tidur?
  • Mengapa gambar orang yang jauh dari kita bisa ada di TV?

Para pakar dari masing-masing bidang menjawabnya dengan cukup jelas. Walaupun jawabannya ilmiah, tapi disampaikan dengan bahasa yang ringan dan tidak bertele-tele, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak usia Sekolah Dasar. Beberapa jawaban bahkan menggunakan perumpamaan yang cukup mudah dicerna.

Katanya Bumi berputar. Mengapa kita tidak merasakannya? Berikut cuplikan jawaban yang dipaparkan oleh Pak Alexander A. Iskandar (Fisikawan):
Kita terlahir di Bumi, jadi cara kita melihat (persepsi terhadap) lingkungan di sekitar kita sudah terbentuk sejak lahir. Kita bersama dengan udara di atmosfer Bumi semuanya berputar bersama-sama, jadi kalau kita memakai acuan yang juga ada di Bumi (misalnya gunung atau bangunan) maka kita tidak merasakan bahwa kita sedang bergerak.
Hal ini sama seperti kalau kita berada di dalam bis yang sedang berjalan. Jika kita memperhatikan benda-benda yang ada dalam bis, atau teman yang duduk di bangku sebelah, maka benda-benda dan teman kita terlihat diam terhadap kita. Bila kita melihat keluar (misalnya melihat pohon), maka barulah kita ketahui bahwa bis yang kita tumpangi sedang berjalan.

(Halaman 21)
Mengapa bisa terjadi longsor? Pak Imam A. Sadisun (Geolog) menjawab:
Coba kamu letakkan kotak pensil di atas papan yang permukaannya halus, lalu miringkan papan itu dan perhatikan apa yang terjadi. Kotak pensilmu meluncur ke bawah bukan? Semakin miring papan, biasanya akan semakin cepat kotak pensilmu meluncur. Demikian halnya dengan tanah longsor.
Tanah longsor biasanya akan lebih banyak terjadi pada lereng-lereng yang terjal. Dalam proses kejadiannya, gaya gravitasi Bumi seakan telah menarik massa tanah untuk meluncur ke bagian bawah lereng. Semakin terjal lereng akan mengakibatkan gaya tarik gravitasi Bumi semakin kuat, sehingga tanah longsor pun semakin mudah terjadi.
Selain gaya gravitasi Bumi, faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor antara lain yaitu curah hujan yang tinggi, gempa bumi, penggalian lereng-lereng yang terjal, dan penggundulan hutan. 

(Halaman 83)
Membaca buku ini, jauh dari perasaan bosan. Justru menambah wawasan dengan cara yang menyenangkan, karena tidak terlalu banyak bertaburan istilah-istilah yang rumit. Lay out-nya cenderung sederhana. Namun, supaya tidak terkesan sangat 'serius', buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi minimalis yang cukup menarik.

Dan, yang tidak kalah pentingnya, pada bagian akhir, dilampirkan juga biodata para pakar yang berkontribusi dalam buku ini. Ada fisikawan, biolog, kimiawan, astronom, geolog, ahli farmasi, pakar teknik elektro, pakar lingkungan hidup, dan lain-lain. Sangat menginspirasi.

Buku ini cocok sekali untuk dibaca oleh anak-anak usia Sekolah Dasar. Tapi bukan berarti yang lain tidak boleh baca loh. Para orang tua juga sebaiknya memiliki buku ini. Agar ketika anak bertanya, "Mengapa air laut terasa sepet dan asin?", orang tua tidak akan menjawab, "Duh, Mamah enggak tau," atau malah memberi jawaban yang sesat, "Itu sih udah dari sananya, Nak." Hihihi….

Read more >>

Saturday, March 7, 2015

Review: Little Witch Co. 2 - Perjalanan Sihir


Detail Buku
Judul: Little Witch Co. 2 - Perjalanan Sihir
Penulis: Ambiru Yasuko
Penerjemah: Yunita Dwi Susanti
Penyunting: Aan Wulandari Usman
Penerbit: Bentang Belia
Cetakan: Pertama, Oktober 2013
Tebal: 114 halaman
ISBN: 978-602-7975-42-2
Harga: Rp 30.000 Rp 10.000 (beli di Mizan Book Fair)

Review
Kali ini, Perusahaan Sihir - Bagian Daur Ulang Pakaian sedang libur. Silk--penyihir jahit yang cantik, Cotton--kucing pelayannya, dan Nana--si anak manusia, akan menikmati liburan musim panas di vila milik Silk. Uniknya, perjalanan yang dilalui mereka bertiga tidak menggunakan sapu terbang, melainkan permadani perjalanan sihir.


"Sapu memang cocok untuk jalan-jalan. Tapi sekarang ini, semakin sedikit penyihir yang memakai sapu sebagai bagian dari penampilannya," kata Cotton, kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Nana dan berbisik, "Sebenarnya Nona Silk tidak begitu pandai naik sapu."
(Halaman 12)
Namun, bukannya sampai ke vila, permadani itu malah membawa mereka ke Perusahaan Sihir - Bagian Perjalanan Sihir. Nana sangat tertarik untuk berkeliling dan melihat-lihat isi toko tersebut.
Ada brosur "Perjalanan Menuju Kastil Drakula di Transilvania", juga "Liburan Musim Dingin Bersama Manusia Salju di Gunung Himalaya".
(Halaman 20)
Mereka kemudian disambut oleh Rune Si Penyihir Kumpulan Sihir dan kucingnya--Circle. Rupanya permadani tersebut rusak karena hanya cukup untuk dinaiki oleh dua orang, bukan tiga orang bersama Nana. Rune berjanji untuk memperbaikinya. Tetapi, karena saat itu sedang liburan musim panas, maka banyak sekali surat permintaan untuk memperbaiki permadani perjalanan sihir. Rune baru bisa memperbaikinya dua sampai tiga hari lagi.

Silk, Cotton, dan Nana pun menginap di sana. Kebetulan, Bagian Perjalanan Sihir sedang mempersiapkan konser musim panas, dan mengundang Chorus Star sebagai bintang tamunya. Mereka adalah kelompok paduan suara yang paling terkenal di antara penyihir. Silk sangat senang.


Tanpa disangka-sangka, di ruang makan, Silk, Cotton, dan Nana bertemu dengan para anggota Chorus Star. Ada Pibu Si Babi, Blush Si Rubah, Fisher Si Musang, dan Sleepy Si Tikus Pendengkur. Tetapi suasana hati mereka rupanya sedang tidak baik. Akhir-akhir ini mereka sering bertengkar setiap membahas seragam seperti apa yang akan dipakai saat konser nanti. Blush Si Rubah memilih gaun merah muda panjang yang anggun. Tapi, Pibu Si Babi lebih menyukai tuksedo beledu yang cantik. Sementara Fisher Si Musang hanya mau memakai celana jin dan kaus. Sedangkan Sleepy Si Tikus Pendengkur menginginkan rok lembut. Kelompok paduan suara tersebut terancam bubar.

Rune berharapa Silk dapat memilihkan gaun untuk mereka. Setelah mendengarkan suara rekaman Chorus Star, Silk mendapatkan ide untuk memperbaiki gaun-gaun tersebut menjadi 'seragam, tapi tak sama'. Seperti apa gaun yang 'seragam, tapi tak sama' tersebut? Baca bukunya deh ;)

Sama seperti buku pertamanya, novel ini cukup menyenangkan untuk dibaca. Ceritanya sederhana, tapi sangat menghibur. Bagian yang paling saya sukai sih, apa lagi kalau bukan adegan yang berkaitan dengan sihir, hihihi.... Ada kamar tamu milik Rune yang sudah diberi 'sistem sihir otomatis'. Sehingga siapapun yang menginap di sana--termasuk Nana dan Cotton yang tidak mempunyai kemampuan sihir, bisa memerintah semua benda mati di dalam ruangan tersebut. Ada juga 'semprotan manik-manik' yang dapat mengubah embun pagi menjadi 'manik-manik embun pagi' yang berwarna-warni sesuai dengan warna kelopak bunganya. Cantik dan berkilauan. Benar-benar memuaskan imajinasi.

Ilustrasinya pun menarik. Sayangnya, hanya ilustrasi bagian awal dan akhir cerita saja yang dicetak berwarna :(

Oiya, misteri yang terdapat di buku pertama mengenai kenapa Nana bisa melihat bangunan Perusahaan Sihir - Bagian Daur Ulang Pakaian yang telah dipasang sihir tersembunyi, akhirnya terjawab di bagian akhir buku ini loh :)


Favourite Quote
"Yang paling penting adalah kita bisa memahami bahwa setiap orang mempunyai kebaikan sendiri-sendiri. Meskipun berbeda, kita bisa jadi teman tanpa harus benar-benar sama!"
(Halaman 81)
Rating
Saya memberikan tiga dari lima bintang untuk buku ke-dua dari seri Little Witch Co. ini.

Read more >>

Saturday, February 21, 2015

Review: Little Witch Co. 1 - Daur Ulang Pakaian


Detail Buku
Judul: Little Witch Co. 1 - Daur Ulang Pakaian
Penulis: Ambiru Yasuko
Penerjemah: Yunita Dwi Susanti
Penyunting: Aan Wulandari Usman
Penerbit: Bentang Belia
Cetakan: Pertama, Oktober 2013
Tebal: 106 halaman
ISBN: 978-602-7975-54-5
Harga: Rp 30.000

Review
Setelah beberapa lama mengincar buku seri Little Witch Co. ini, akhirnya saya kesampaian juga membelinya. Waktu itu saya sedang menghadiri acara launching Buku Pintar ASI dan Menyusui yang diadakan di Togamas. Ketika acaranya belum mulai, mata saya jelalatan melihat-lihat buku-buku yang diobral di Mizan Book Fair. Senangnya hati ini saat saya melihat ketiga buku incaran saya terpampang manis di salah satu rak. Setelah acaranya selesai, langsung deh saya bawa bukunya ke kasir :D

Selain gambar sampulnya yang cute, hal lain yang membuat saya tertarik pada buku ini adalah ceritanya. Tentang penyihir! Sudah ketahuan kan ya dari judulnya juga :p

Jadi, tokoh utama dalam cerita ini yaitu Nana. Dia baru saja pindah rumah. Dalam perjalanan pulang dari sekolah baru menuju rumahnya, Nana menemukan sebuah rumah cantik yang berada di dalam hutan.
Ketika Nana sedang melihat daun-daun yang berkilauan, tampak sebuah rumah terbuat dari batu bata di ujung hutan. Dinding bata itu dikelilingi bunga mawar yang sangat merah seperti anggur. Pintu dan jendela rumah juga dicat merah, di jendelanya tergantung tirai berenda putih.
(Halaman 4)
Ternyata rumah itu merupakan Perusahaan Sihir--Bagian Daur Ulang Pakaian. Penyihirnya adalah Silk, gadis seumuran Nana dengan rambut bergelombang dan pakaian serba hitam. Silk dibantu oleh seekor kucing yang bisa berbicara bernama Cotton.


Sesungguhnya, rumah tersebut hanya bisa dilihat oleh orang yang memiliki kepentingan mendaur ulang pakaian saja. Makanya, Silk dan Cotton merasa heran, bagaimana Nana bisa melihat rumah ini, padahal dia tidak berniat mendaur ulang pakaiannya.
Silk biasanya tahu keperluan orang yang datang ke toko tanpa harus menanyakannya. Tapi, kali ini dia heran, kenapa Nana yang tidak memiliki keperluan apa-apa bisa datang ke toko ini?
(Halaman 18)
Ketika mereka sedang bingung, datang tiga ekor tikus. Mereka membawa gaun mungil berwarna kuning dengan harapan Silk dapat mendaur ulangnya menjadi gaun yang lebih besar, yang akan dipakai oleh Nona Beruang agar bisa datang ke Karnaval Dandelion. Sayangnya, Silk tidak dapat mengabulkan permintaan para tikus.
"Baju ini terlalu kecil. Di sini memang terdapat bermacam-macam bahan. Tapi, jika semua dibuat dengan bahan baru, maka itu bukanlah 'daur ulang'."
(Halaman 26)
Melihat hal tersebut, Nana mempunyai sebuah ide. Ide apakah gerangan? Berhasilkah mereka mendaur ulang pakaian untuk Nona Beruang? Yuk baca bukunya ;)

Buku ini benar-benar menyenangkan untuk dibaca. Ceritanya ringan dan menghibur. Imajinatif sekaligus sarat dengan pesan moral. Cocok untuk anak-anak. Cangkir yang polanya berganti setiap hari, kunci berbentuk liontin yang dapat membuka satu pintu menuju berbagai ruangan yang berbeda, dan rumah kaca berisi macam-macam applique bunga, sungguh memanjakan imajinasi. Selain itu, anak-anak perempuan tentu akan tergiur dengan peralatan jahit yang dimiliki oleh Silk. Apalagi dilampirkan juga tahapan menjahitnya. Jangankan anak-anak, saya saja suka :p


Tapi bukan berarti karena novel ini bercerita tentang kegiatan penyihir maka isinya mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang instan. Lihat saja Silk, Cotton, dan Nana yang begitu sibuk berhari-hari mengerjakan gaun untuk Nona Beruang.
"Barang yang dibuat dengan menggunakan sihir adalah barang murahan. Perusahaan sihir--bagian daur ulang pakaian adalah toko yang membuat barang tanpa menggunakan sihir. Karena itu, barang di sini dikenal tinggi kualitasnya."
(Halaman 53)
Selain itu, saya juga suka pada ilustrasinya yang menarik. Hurufnya besar, mudah untuk dibaca oleh anak-anak yang baru bisa belajar membaca. Terjemahannya pun mengalir dan mudah dimengerti, sehingga nyaman dibaca. Kalaupun ada kekurangan, mungkin karena tidak semua ilustrasi dicetak berwarna. Serta gaya bahasa yang terasa terlalu formal.

Favourite Quote
"Tidak ada seorang pun yang bisa disamakan dengan orang lain. Masing-masing memiliki hal besar dalam diri kita. Tapi, kita sering tidak menyadarinya."
(Halaman 35)
"Kami, kalau hanya satu ekor memang kecil. Tapi jika berkelompok, tidak ada yang bisa mengalahkan kami."
(Halaman 39)
"Kau memikirkan pita yang paling bagus, jadi tidak bisa memilih. Lebih baik, kau pilih berdasarkan kecocokan dengan orang yang akan memakainya saja. Bukan karena kau suka, atau karena pitanya paling bagus"
(Halaman 89)
Rating
Saya memberikan tiga dari lima bintang untuk novel anak ini ;)


Read more >>