Sunday, July 28, 2013

Review Buku: Macaroon Love

Dok. Pribadi
Detail Buku
Judul: Macaroon Love - Cinta Berjuta Rasa
Pengarang: Winda Krisnadefa
Penyunting: Rini Nurul Badariah
Cetakan: I, Maret 2013
Penerbit: Penerbit Qanita
Tebal: 264 halaman
Harga: Rp 47.000

Dibaca
23-24 Juli 2013

Review
Alasan saya membeli buku ini, selain karena statusnya sebagai Naskah Unggulan Lomba Penulisan Qanita Romance, juga karena desain sampulnya yang cantik. Gambar macaroon dengan warna-warna pastel yang manis membuat saya berharap akan mendapatkan kisah cinta yang dapat membuat saya ber-uuhh dan ber-aahh ria.

Tetapi ternyata saya salah. Novel ini berbeda, karena Magali - tokoh utamanya sangatlah unik. Magali adalah seorang gadis tomboy berusia 24 tahun yang mempunyai masalah dengan namanya. Dia selalu merasa bahwa namanya sangat aneh.

Namun, meskipun kesal, karena hidup dikelilingi keluarga yang juga aneh membuat Magali akhirnya dapat berdamai dengan namanya juga dengan segala keanehan dalam dirinya. Ya, bukan namanya saja yang aneh, seleranya pun aneh, anti mainstream.

Suatu hari takdir menuntun Magali pada sebuah restoran yang namanya sama persis dengan dirinya, yaitu Suguhan Magali. Pekerjaannya sebagai freelance food writer di sebuah free magazine, ditambah rasa penasarannya pada restoran itu, juga ditambah sosok Ammar sang pemilik restoran, membuat dia akhirnya datang kembali ke restoran itu. Lalu cerita cinta pun dimulai.

(+) Gaya bahasanya ringan dan lincah. Membuat saya tidak perlu mengerutkan kening dengan diksi tingkat tinggi atau kalimat-kalimat puitis seperti dalam novel romance lainnya. Meskipun ringan, namun banyak kalimat-kalimat makjleb yang bisa dijadikan quote keren.

(-) Setting tempat yang kurang tajam. Selain penggambaran Jl. Supratman di Bandung, saya kurang dapat membayangkan gambaran tempat lainnya, khususnya gambaran restoran Suguhan Magali.

(+) Semua tokoh dalam cerita ini mempunyai karakter yang kuat. Penulis sukses membuat saya merasa sedikit sebal pada Magali. Bukan karena selera Magali yang aneh, tetapi karena sikapnya yang selalu sinis. Begitu juga dengan karakter tokoh pendukung. Saya dapat dengan mudah membayangkan sosok Jodhi yang perhatian, Nene yang nyentrik, juga Beau yang kekanakan. Kalau Ammar? Entah kenapa daripada Googling Adriano Zumbo, saya sudah cukup puas membayangkan sosok Ammar dengan Tyson suaminya Melanie Ricardo tetapi versi cool-nya :D

Sumber
(-) Plot yang datar dan terasa lambat di bagian depan. Lalu, alur yang digunakan adalah alur maju dengan beberapa adegan flashback. Meskipun tidak terlalu mengganggu, namun terkadang saya bingung mana mulai adegan flashback dan mana adegan kembali ke masa kini, karena tidak ada 'tanda'-nya.

(+) Saya suka paragraf pembukanya, tetapi saya lebih suka lagi paragraf penutupnya.

(-) Judul dan desain sampul yang kurang mewakili inti cerita. Judul yang lebih berkarakter dan desain sampul yang tidak terlalu manis akan lebih sesuai untuk cerita Magali dengan kehidupannya yang unik. Dan entah kenapa, saya merasa bahwa novel ber-genre romance ini kurang romance. Bukan karena kurangnya adegan romantis, karena cerita romance tidak harus bertaburan adegan romantis. Hanya saja bagi saya 'pencarian cintanya' terasa kurang greget. Magali sibuk dengan masalah pribadinya, sedangkan perhatian Ammar pada Magali lebih cocok diterjemahkan sebagai seorang teman yang baik, daripada seorang kekasih.

Rating
Saya memberikan empat dari lima bintang untuk novel ini. Bagi yang ingin membaca novel romance yang unik dan berbeda, buku ini patut dicoba :)

~~~

500 kata

18 comments:

  1. genre'a fiksi ya mba ?
    lagi belajar baca tulisan yg berbau fiksi, soalnya otak susah banget mencerna tulisan fiksi :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya fiksi..
      yang ini tulisannya ringan kok & mudah dcerna otak..
      ayo dcoba :)

      Delete
  2. ini buku ceritanya seru ya,aneh sama kebiasaannya hihi

    ReplyDelete
  3. Komplit banget ulasannya. Mudah2an menang mbak :)

    ReplyDelete
  4. Wahhh.. reviewnya bagus mbak.. lengkap bisa ambil plus minusnya..
    saya mah susah kalo dsuruh ambil minusnya karya orang lain..
    semoga menang ya mbak ^^

    ReplyDelete
  5. Satu lagi review buku ini :)
    Makin sering baca reviewnya, makin pengin bacanya :D

    ReplyDelete
  6. hihihi ide membayangkan tyson bisa aja mbak :) maaaaf banget baru bisa bw lagi

    ReplyDelete
  7. wow! plus minusnya ini gaya yang asyik buat review. kalau dikumpulin, minus duluan yang dibahas atau plus duluan, pasti lebih ok ^^

    semoga menang yaaa

    ReplyDelete
  8. Saya suka baca review yang ada plus minusnya.
    Memang bikin penasaran ya mbak, sampulnya didisain keren.
    Moga menang yaa :)

    ReplyDelete
  9. sy lagi suka nonton acara ZUMBO. Dan beneran Adriano Zumbo itu ganteng :D

    ReplyDelete
  10. nice review mbak, jadi pingin baca...

    ReplyDelete
  11. Sala kenal
    Suka caranya mereview. Nice mbak
    Selamat ya, mendapat juara satu untuk review ini ;)

    ReplyDelete
  12. Selamat ya mbak telah berhasil jadi juara pertama... Keren !

    ReplyDelete
  13. Selamat ya, Mak. Resensinya bagus. Memang layak jadi pemenang pertama. :)

    ReplyDelete
  14. Selamatt mbaaakkkk... aiihh senengnya dapet hape baru :))))

    ReplyDelete
  15. Selamat yaa... resensinya menang juara satuu :)

    ReplyDelete
  16. selamat yaa menang review macaroon love ^o^

    ReplyDelete
  17. Selamat yaa...
    Aku dan tim Kampung Fiksi suka banget sama reviewnya yang beda. ^_^

    ReplyDelete