Monday, February 16, 2015

Review: Ally--All These Lives (First Chapters)


Detail Buku
Judul: Ally--All These Lives
Penulis: Arleen A
Editor: Dini Novita  Sari 
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 264 halaman
ISBN: 978-602-03-0884-5 

Dibaca
9 Februari 2015

Review
Ini adalah pertama kalinya saya membaca karya penulis. Oleh karena itu, saya benar-benar buta dan tidak tahu bagaimana ciri khas maupun gaya bertutur penulis. Saya juga belum membaca blurb-nya. Sengaja, saya memang lebih senang membiarkan pikiran saya kosong dan mengikuti jalan ceritanya secara langsung, daripada mengetahuinya dari blurb.

Namun, setelah membaca sebuah paragraf di halaman persembahan, saya memiliki firasat bahwa novel ini pasti akan sangat menarik.
This book is dedicated to all life lovers out there. I know how you appreciate all the important things in life. I know how you never take them for granted and how you hold on to them as if they can be taken away from you at any time. I know how you feel. I’m one of you and sadly speaking, yes, they can be taken away from you at any time.

Aih.... Novel ini dipersembahkan untuk orang-orang yang menghargai hal-hal penting dalam hidupnya. Jleb! Saya merasa tersindir. Bagi saya, keluarga adalah harta di dunia yang paling berharga. Saya dapat membayangkan kesedihan yang begitu dalam apabila harus kehilangan mereka. Tapi apakah saya sudah memperlakukan mereka dengan pantas? Menjadikan mereka sebagai prioritas? Saya yakin, novel ini akan membuat saya lebih menghargai lagi keberadaan orang-orang tersayang di sekitar saya. Semoga :)

Novel ini dibuka dengan paragraf pertama yang cukup menarik.
Aku baru berusia sepuluh tahun ketika hal itu terjadi untuk pertama kalinya.
(Halaman 7)
Membuat saya bertanya-tanya, "Memangnya apa sih yang terjadi pada Ally saat itu? Haid yang pertama kali? Jatuh cinta yang pertama kali? Di-bully oleh teman-temannya? Atau apa?"

Pertanyaan saya langsung terjawab pada paragraf ketiga. Ally yang saat itu baru saja pulang sekolah, sedang duduk di dapur, membicarakan hasil ulangan Matematika bersama mamanya yang sedang membuat kue cokelat. Tapi…
Tiba-tiba, sensasi menggelitik seperti kesemutan itu muncul. Kupikir ada seekor semut berjalan di atas lengan kiriku, maka kuusap dengan tangan kananku. Namun tidak ada semut di sana. Lalu kulit mukaku mulai tergelitik. Kuusap keningku. Tidak ada apa-apa juga di sana. Dan secara tiba-tiba saja... semuanya hilang. Tidak ada kegelapan, tapi juga tidak ada yang dapat kulihat seolah aku hanya satu-satunya makhluk yang ada di jagat yang luas ini.
(Halaman 7)
Setelah itu, semuanya mulai kembali seperti semula. Ally masih berada di dapur bersama mamanya. Tetapi mamanya tidak sedang membuat kue cokelat, melainkan memasak sup. Dan yang paling mengejutkan, di sebelahnya kini duduk seorang anak lelaki kecil. Namanya Albert. Mamanya menyebutkan bahwa dia adik Ally.
Anak ini benar-benar ada. Bagaimana mungkin aku punya seorang adik laki-laki? Bukankah lima menit yang lalu aku adalah anak tunggal?
(Halaman 9)
Orang tua Ally heran dan khawatir ketika mengetahui bahwa anaknya tersebut bisa tiba-tiba 'lupa' pada adiknya. Sayangnya, tidak ada satu pun dokter dan psikiater yang dapat menjelaskan apa yang terjadi pada Ally. Ally pun akhirnya menerima dan melanjutkan hidupnya.

Namun beberapa tahun kemudian, ketika Ally sedang mengerjakan tugas kelas Sastra di ruang keluarga sambil menunggu kepulangan Albert, hal itu terjadi lagi. Kali ini, Ally benar-benar khawatir. 
Perasaan déjà vu menyelimutiku. Tetap saja, adanya perasaan bahwa aku sudah pernah mengalami hal ini sebelumnya tidak memberikan ketenangan bagiku. Malahan aku semakin ketakutan. Lebih takut daripada pertama kali hal itu terjadi. Aku panik. Putus asa. Ketidakberadaan kali itu telah memberiku seorang adik. Apa yang akan dilakukannya kali ini? 
(Halaman 14)
Ketika semuanya kembali, Ally harus menerima kenyataan bahwa Saat Ketidakberadaan telah mengambil Albert dari hidupnya.

Fiuh! Saya mendapatkan kejutan yang bertubi-tubi. Karena penasaran, saya pun membaca blurb-nya di sini, lalu malah menjadi semakin penasaran :))

Berdasarkan teori menulis yang pernah saya dapatkan, salah satu tips untuk mengikat perhatian pembaca yaitu melalui pembuka cerita yang menarik. Apakah bab pertamanya membuat pembaca ingin terus menyelesaikannya sampai akhir? Atau justru membosankan sehingga pembaca memutuskan menyimpannya untuk dibaca lain kali atau bahkan tidak dilanjutkan sama sekali?

Well, melalui dua bab pertamanya, penulis sukses menarik perhatian saya. Saya dibuat penasaran dan tidak sabar untuk segera membaca kelanjutannya. Berikut beberapa hal yang menjadi nilai plus dalam dua bab pertama novel yang terinspirasi dari novel House of Leaves karya Mark Z. Danielewski ini:
  • Tidak bertele-tele. Penulis langsung menyajikan ketegangan yang membuat perhatian saya tersedot pada Ally dan kehidupannya.
  • Gaya bahasa yang sesuai dengan tokoh dan latar cerita yang berasal dari luar negeri. Saya seakan-akan sedang membaca novel terjemahan dari penulis mancanegara.
  • Cara penuturan penulis yang mengalir dan nyaman dibaca.
  • Tokoh utama yang menarik. Saya memang belum benar-benar mengetahui bagaimana karakter Ally, tapi saya sudah merasa simpati kepadanya. Novel ini mengingatkan saya pada film The Butterfly Effect, di mana tokoh utamanya bisa kembali ke masa lalu dan mengubahnya sesuai dengan yang diinginkan. Tapi Ally, dia tidak dapat memilih kehidupan sesuai dengan keinginannya, justru kehidupan itu sendiri yang memilihkannya untuk Ally. Rasanya pasti sangat mengerikan :(
  • Menjanjikan konflik yang unik. Walaupun penulisnya berkata bahwa "Actually it’s 'just' a love story", saya yakin novel ini akan memberikan sensasi yang berbeda.
  • Membuat saya penasaran ingin mengetahui apa yang terjadi selanjutnya. Bagaimana dan kenapa Saat Ketidakberadaan bisa terjadi pada Ally? Berapa kali lagi Ally akan mengalami hal tersebut? Bagaimana cara Ally menghadapinya? Dan tentu saja, bagaimana akhir ceritanya?
  • Meskipun saya belum membaca keseluruhan ceritanya, saya yakin ada pesan moral yang terselip dalam novel ini. 

Rating
Saya memberikan empat dari lima bintang untuk dua bab pertama novel Ally yang baru terbit tanggal 22 Januari yang lalu ini. Semoga saya bisa mendapatkan bukunya dan memberi jumlah bintang yang sama atau bahkan lebih untuk keseluruhan ceritanya :D

28 comments:

  1. Walahh bikin penasaran aja nih... napa cuma dua bab aja mbaaak, lanjutannya ada kaaan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. lanjutannya ada dong, cuma saya belum punya bukunya hihihi...

      Delete
  2. Wah, menarik ya... Baca ini jadi tersugesti bakalan jadi kisah utuh yg menyedot perhatian kayaknya. Aku juga harus cepat2 menyelesaikan baca 2 bab ini. Hampir saja terlupa :)

    ReplyDelete
  3. Reviewnya gak polll Mak

    kirain buku terjemahan

    ReplyDelete
  4. mbak ini nulisnya keren habis, ngalir

    ReplyDelete
  5. penulisnya Arleen A, apa Arleen penulis buku-buku anak yang terkenal itu ...wah jadi penasaran juga nih...hunting akh..

    ReplyDelete
  6. pertanyaan pertamannya meamg menggelitik, ya.

    Pertanyaan saya juga sama ma Mak Rina. Kalau benar penulis yang dimaksud kyknya bakal menarik nih bukunya. Karena saya suka sama buku anak-anaknya

    ReplyDelete
  7. Iyah sih mbak kalo baca buku yang gaya penulisannya bertele-tele malah jadi malas ngelanjutin..

    ReplyDelete
  8. maaf ni saya kurang suka novel....kalau buku tentang motivasi bolehlah...tapi ulasannya oke juga...bisa buat belajar nulis review

    ReplyDelete
  9. Nyimak..coba kalo review nya seluruh bab..hehe bisa2 ga penasaran ya pembaca..tuh kan jd penasaran..

    ReplyDelete
  10. Saat ini aku suka novel yg berbau2 orang kantoran....mungki nkarena efek uda kerja...jd pengen tau kegalauan2 mslh kerjaan heheee, mampir juga y ke www.gembulnita.blogspot.com

    ReplyDelete
  11. kalau novel wiro sableng ,.. paling suka,...hehhee

    ReplyDelete
  12. wah baru awalnya, mau donk terusannya :)

    ReplyDelete
  13. Loh ini ngreviewnya dua bab darimana mba klo blm ada bukunya?
    Bikin penasaran juga nih pengin baca.

    ReplyDelete
  14. Asli mbak reviewnya mantap, saya jadi penasaran sama isi novel yang sebenarnya.....jadi nyesel saya mampir kesini....

    ReplyDelete