Monday, February 27, 2017

Resensi 100 Fakta Seputar Tidur @ Koran Jakarta

Alhamdulillah, resensi saya dimuat lagi di Rubrik Perada Koran Jakarta pada hari Rabu, 22 Februari 2017. Kali ini tanpa drama :D 

Berikut tulisan versi asli yang saya kirim.

~~~


Tidur Memengaruhi Kualitas Hidup

Detail Buku
Judul: 100 Fakta Seputar Tidur yang Perlu Anda Tahu
Penulis: Tim Naviri
Editor: Nailul Huda
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo
Cetakan: pertama, 2016
Tebal: 415 halaman
ISBN: 978-602-8240-4

Resensi
Setiap hari, manusia memiliki waktu 24 jam. Idealnya, sepertiga dari waktu tersebut, yaitu 8 jamnya digunakan untuk tidur atau beristirahat. Dengan begitu, sisa waktunya dapat dijalani dengan baik. Namun biasanya sering kali muncul hal-hal tak terduga yang dapat mengurangi waktu tidur. Entah karena urusan pekerjaan atau memang mempunyai gangguan tidur sehingga tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Penulis mengawali buku ini dengan penjelasan mengenai hal-hal yang terjadi pada tubuh selama tidur. Di antaranya yaitu suhu tubuh menurun, tekanan darah dan detak jantung menurun, otot lumpuh sementara waktu, serta produksi kolagen meningkat.

Meski tampaknya sepele, tidur terbukti memiliki pengaruh yang besar. Bukan hanya pada kesehatan dan pikiran, namun juga terhadap aktivitas, kinerja, dan produktivitas.

Tidur dapat memengaruhi kecantikan kulit. Sebuah studi yang diprakarsai oleh Dr. Guy Meadows (pakar dalam bidang tidur) dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara tidur 8 jam dan 6 jam. Setelah 5 malam, hasilnya, para relawan yang tidur hanya 6 jam setiap malam menunjukkan perubahan pada garis-garis halus dan kerutan yang meningkat hingga 45 persen, bintik hitam yang meningkat hingga 13 persen, dan kantung hitam di mata hingga 127 persen (hal 38).

Dalam hal kesehatan, tidur antara 7-8 jam secara teratur setiap malam dapat menyehatkan jantung sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf dan menghilangkan stres akibat kesibukan kerja. Sebaliknya kurang tidur di malam hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kanker usus besar. Hal itu disebabkan karena perbedaan tingkat hormon melatonin pada orang yang terkena cahaya lampu di malam hari (hal 57).

Cukup tidur dapat mengobati stres, yang secara tidak langsung dapat mengurangi risiko hipertensi. Selain itu, tidur nyenyak pada malam hari juga menjadikan sistem internal tubuh (seperti sistem kekebalan tubuh) menjadi lebih baik dan lebih waspada, sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.

Dan ketika tidur di saat sakit kepala ataupun selesma, sel-sel tubuh menghasilkan lebih banyak protein. Molekul dalam tubuh membentuk blok bangunan untuk sel, yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki kerusakan (hal 61). 

Tidur juga dapat memengaruhi produktivitas. Kemampuan berpikir yang berkurang dan sulit berkonsentrasi bisa disebabkan karena kurang tidur. Otak memanfaatkan waktu tidur untuk membersihkan toksin yang dihasilkan selama berpikir seharian. Maka, tidur yang cukup dapat menyegarkan otak kembali.

Kurang tidur dapat menyebabkan mudah lupa. Karena tidur malam dapat memperkuat hubungan antara sel-sel saraf otak, tempat terjadinya proses mengingat. Serta memperkuat memori yang melemah seiring berjalannya waktu.

Yang tidak kalah pentingnya, tidur dapat memengaruhi keharmonisan keluarga. Penelitian menemukan bahwa posisi tidur suami istri ikut menentukan tingkat keharmonisan rumah tangga. Pasangan yang tidur dengan posisi yang sarat kontak fisik dapat membuat hubungan semakin harmonis dan hangat. Kontak fisik yang dimaksud adalah tidur sambil berpelukan atau berpegangan tangan (hal 77).

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa orang yang tidurnya sering terganggu atau kurang cenderung memperlakukan pasangannya secara tidak baik. Tentu saja tidur yang cukup harus ditunjang dengan komunikasi yang baik, saling menghargai, serta rasa cinta dan sayang.

Selain manfaat tidur, buku ini menjelaskan berbagai fakta menarik lain tentang tidur. Di antaranya yaitu serba-serbi tidur siang, masalah tidur seperti insomnia, mendengkur, sleep apnea (henti napas saat tidur), bruxism (mengertakkan gigi sewaktu tidur), dan sleep paralysis (tindihan), serta berbagai tip seputar tidur seperti tip menenangkan diri, tip menata cahaya, tip membentuk kebiasaan bangun pagi, hingga minuman dan makanan yang baik dikonsumsi sebelum tidur. Semuanya bersumber dari hasil riset dan penelitian para pakar di dunia.

~~~

Sedangkan tulisan versi yang sudah diedit oleh tim redaksi bisa dibaca di sini ;)


22 comments:

  1. makasih sharingnya tenatng buku dan selamat ya

    ReplyDelete
  2. Oh gitu ya..kualitas tidur juga menentukan keharmonisan suami istri..hmmm..aku dan suami suka tidur lama kalau malam..kita suka nonton film same malam mbak :)

    ReplyDelete
  3. Waah, selamat ya, Mbak. Siiip, semoga semangat terus berkarya dan semakin banyak dimuat.

    Ohya, di dalam buku itu disebutkan nggak bahwa tidur 7-8 jam di malam hari itu berdasarkan apa, sebab menurut saya kok lama banget.

    ReplyDelete
  4. kece mbak, dirimu multi talent sekali

    ReplyDelete
  5. Selamat ya mbak.
    Semoga semakin sukses dalam berkarya.

    ReplyDelete
  6. ini kalaau susah tidur gmna ..banyak hutang kagak ,,but.....

    ReplyDelete
  7. Sepertinya buku ini wajib saya miliki. Saya menderita insomnia akut. Mungkin setelah membaca buku ini, saya bisa lebih termotivasi untuk sembuh.

    ReplyDelete
  8. keren banget ih teh :) aku jadi pengen cobain kirimin juga hahaha

    ReplyDelete
  9. Mau tanya, ini bukunya membahas soal tidur yang berdampak obesitas atau tidak ya?

    ReplyDelete
  10. Wah, selamat ya!
    O ya, alamat email buat kirim resensi ke Korjak masih redaksi@koran-jakarta.com bukan? Kok tiap ngirim ke situ mental terus?

    ReplyDelete
    Replies
    1. emailnya opinikoranjakarta@yahoo.co.id & opinikoranjakarta@gmail.com

      Delete