Monday, April 9, 2018

Review: Metamorphoself



Detail Buku
Judul: Metamorphoself
Penulis: Komunitas Ngarujak
Penerbit: DmS Publishing
Cetakan: I, Februari 2018
Tebal: 246 halaman
ISBN: 978-602-51311-1-0

Blurb
Metamorphosis ulat menjadi kupu-kupu merupakan gambaran dari Allah SWT, tentang suatu perubahan yang baik. Ketika masih menjadi ulat, ia hanya dapat bergerak secara perlahan dengan jarak tempuh yang pendek. Dan tidak sedikit manusia, yang merasa jijik dan menjauh ketika bertemu dengannya. Tapi ketika dia mulai berpuasa saat proses metamorphosisnya dalam kepompong, ia kemudian menjadi kupu-kupu yang cantik dan disukai oleh seluruh umat manusia. Kini ia tidak hanya menggeliat, tetapi terbang dan mampu menjelajahi muka bumi dengan jarak puluhan kilo meter.
Diambil dari kisah nyata dari para penulisnya. Buku ini menyajikan cerita penuh hikmah tentang proses-proses hijrah dari seorang manusia terkhusus dari kalangan wanita. Rintangan, tantangan, serta air mata, menjadi hal yang wajib ada dalam proses hijrah mereka. Namun, ada saja pertolongan dan lindungan Allah SWT yang senantiasa menjadikan penguat untuk tetap bertahan dalam proses "hijrah", dan tentu saja menjadi hikmah bagi kita semua. Temukan mutiara-mutiara hikmah dari sebuah proses hijrah, hanya dalam buku ini.

Dibaca
Maret 2018

Review
Secara garis besar, hijrah dibedakan menjadi dua macam. Pertama, hijrah makaniyah yaitu berpindah tempat, seperti kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Kedua, hijrah maknawiyah. Sifatnya lebih luas, bukan hanya berpindah tempat, tetapi berganti keyakinan, pemikiran, kesukaan, dan akhlak. Tentunya ke arah yang lebih baik ya. Hijrah dalam konteks Islam berarti memutuskan atau meninggalkan apa yang dibenci Allah menuju apa yang dicintaiNya.

Dalam buku ini, teman-teman dari Komunitas Ngarujak menceritakan pengalaman hijrahnya masing-masing. Sebelum membahas isi bukunya, kenalan dulu yuk sama komunitas ini.

Ngarujak merupakan akronim dari NGAji seRU moJAng Kreatif, yaitu komunitas yang menjadi wadah bagi muslimah di Bandung untuk berdakwah dalam karya. Komunitas ini memang masih muda, baru dibentuk pada bulan September tahun 2015 dan diresmikan pada bulan Januari tahun 2016. Tapi sangat produktif loh. Mereka memiliki program rutin tholabul ilmi, skill, dan sosial. 

Bulan November yang lalu, saya pernah mengisi materi online di WA Group penulis Ngarujak. Berbagi sedikit pengalaman tentang serba-serbi menulis buku antologi. Eh, ternyata setelah itu prosesnya cepat banget. Bulan Februari, buku antologinya sudah terbit. Yup, buku Metamorphoself ini.

Ada sembilan mojang yang berkontribusi dalam buku ini. Tulisan pertama dibuka oleh kisah Alit Listianingsih dengan judul Bersiaplah Duhai Muslimah Penghuni Surga. Penulis menceritakan bagaimana proses hijrahnya pada akhir tahun 2016. Saat itu dia mendengar tausyiah di sebuah masjid terkenal di daerah Gegerkalong. Hatinya tergugah. Namun ketika bermuhasabah, tak ada setetes pun air matanya yang jatuh. Padahal dari kanan, kiri, depan, belakang, terdengar suara isak tangis.

Sejak kejadian tersebut, dirinya selalu gelisah. Bertanya-tanya, apa yang salah sehingga hatinya menjadi keras. Hingga suatu hari dia menonton sebuah video tentang akhir zaman yang membuatnya tersadar. Setelah itu, ketika kembali bermuhasabah, air mata dan rasa penyesalan pun mengalir deras.

Pada hari itu, setelah keluar dari masjid tersebut, saya seperti terlahir kembali, menjejaki langkah yang baru, memupuki bibit yang baru tertanam dan menunggu untuk menuainya.
(Halaman 10)

Cerita pembuka yang sangat menarik. Apalagi penulis juga menguraikan tanda-tanda akhir zaman, kemudian ditutup dengan ajakan kepada pembaca untuk semangat berjuang di jalan Allah dan mendapat ridho-Nya. Bagi saya pribadi, cerita akhir zaman selalu membuat bulu kuduk merinding dan menjadi pengingat yang dahsyat agar senantiasa memperkuat keimanan.

Selanjutnya ada Heny Wijaya dengan tulisannya yang berjudul Muslimah Harus Berkarya. Dia mengajak pembaca untuk berkarya, memberikan manfaat bagi sekitar dan menebar kebaikan untuk orang lain. Penulis memaparkan kisah inspiratif dari beberapa muslimah yang sudah berhasil dengan karyanya. Mulai dari seorang ibu yang telah mendidik 10 anaknya menjadi penghafal Al-Quran, seorang wanita yang sukses menjadi motivator termuda se-Asia Tenggara, dan lain-lain.

Lalu ada Yulianis yang dalam tulisannya dengan judul Hijrah dan Ukhuwah, menunjukkan betapa indahnya memiliki teman-teman yang bisa saling menyemangati dan mengingatkan karena Allah. Adapun Heny Saripah dalam tulisannya yang berjudul Hijrah "Embun di Padang Gersang", menceritakan proses hijrahnya di tengah lingkungan yang kurang kondusif. Dia tinggal di daerah di mana sering terjadi maksiat dan pemurtadan. 

Pelangi Hijrah merupakan tulisan dari Atiasih tentang proses hijrahnya yang indah. Keputusannya untuk berhijrah membuat jumlah teman-temannya berkurang drastis. Namun dia tak peduli karena kini bisa hidup bahagia dan lebih tenang.

Kisah pun bergulir pada ranah asmara. Anggia Nur Angriani dalam tulisannya yang berjudul Hijrah-Istiqomah dalam Penantian menuturkan masa lalunya yang dia sesali, berpacaran. Sekarang dia sudah berhijrah dan membagikan tips bagi pembaca agar istiqomah menjemput cinta dengan cara yang disukai-Nya.

Kemudian Dea Nursyifa menceritakan pengalamannya melakukan ta'aruf hingga menikah dengan laki-laki yang kini sudah menjadi suaminya dalam tulisan yang berjudul Cinta Sejatiku. Penulis juga memaparkan hal-hal apa saja yang harus disiapkan menuju pernikahan. Sedangkan Nova, melalui tulisannya yang berjudul Untaian Asmara Rumah Tangga, memberikan pencerahan bagaimana mengatasi masalah yang terjadi dalam rumah tangga. 

Terakhir, buku ini ditutup dengan tulisan yang dirangkai oleh Nikki Sarah Yuliana, judulnya Let's Go Public. Penulis menyeru pembaca untuk menjadi agen perubahan yang mengajak orang-orang untuk berhijrah ke jalan-Nya. Dia pernah terdiam saat ditanya: "Apakah yang sudah kamu lakukan untuk Islam?" Nah, hal tersebut yang menjadi latar belakang bagaimana penulis membentuk komunitas Ngarujak. Keren ya....

Mulai saat ini kita harus bertekad untuk menjadi manusia yang luar biasa dan bukan menjadi manusia yang biasa saja. Jadilah sosok yang positif, kontributif, dan dinamis dalam menjawab tantangan dari Allah sebagai Agent of Change.
(Halaman 226)

Lalu penulis melengkapi tulisannya dengan menguraikan serba-serbi Go Public serta tips dan triknya. 

Buku yang luar biasa. Dengan berbagai macam penuturan sesuai gaya bahasa masing-masing--ada yang santai, formal, menggebu, dan lain-lain, Metamorphoself menghadirkan kisah based on true story yang penuh hikmah dan menginspirasi. Wajib dibaca oleh muslimah zaman now ;)

6 comments:

  1. Subhanallah menarik sekali ya Teh bukunya, semoga kita juga bisa tetap berkarya dan berhijrah ke arah yang lebih baik, aamiin😍

    ReplyDelete
  2. oh teteh baca ini juga ya? aku baru aja ketemu sama penulisnya

    ReplyDelete
  3. Wah bukunya keren pisan Teh, kadang godaan buat berhijrah asli emang banyaaaak

    ReplyDelete
  4. 😊😊makasih ya reviewnya,buku ini msh ada lho. Ready limited edition.

    ReplyDelete
  5. Kayaknya menarik nih bukunya.
    Jadi pengen baca.

    ReplyDelete
  6. ini seperti kisah hijrahnya Nabi ke Madinah, Hijrah menuju kebaikan bukan sebaliknya
    Kalau bisa lebih baik dengan hijrah, kenapa tidak dilakukan, kan sudah terbukti jaman dahulu

    ReplyDelete